Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Mei 17

zikir3.jpg

PENYINGKAPAN atau pembukaan (futuh) memiliki kesamaan arti dengan ‘merasakan’, kesaksian, hasrat ilahiyyah, ataupun ilham. Masing-masing kata tersebut menunjuk kepada pencapaian ilmu tanpa perantaraan guru, atau melalui belajar atau pengerahan kemampuan rasional.

Tuhan membuka hati sang hamba untuk menanamkan ilmu. Jenis ilmu ini datang dengan tiba-tiba setelah menunggu di dalam khalwat dan ‘uzlah dengan sabar di dekat ‘pintu’. Pada momen ini seorang hamba tidak lagi berada pada keadaan ‘berupaya’ atau ‘mencari’.

Syaikh al-Akbar Muhyiddin Ibn ‘Arabi (Quddussullah Sirruhu) mengatakan, “Para nabi dan Kekasih –kekasih Allah tidak memiliki ilmu Tuhan yang berasal dari refleksi (rasio). Tuhan telah menyucikan mereka dari hal itu. Bahkan mereka memiliki ‘pembukaan dari penyingkapan’ melalui Yang Nyata”45]

Jika seseorang ingin mencapai ‘penyingkapan’ maka dia harus menjalankan semua syari’at dan menerapkan disiplin thariqat dibawah bimbingan seorang syekh yang dia sendiri telah mengalami penyingkapan tersebut. Dia harus mencapai maqam Taqwa, sehingga Tuhan mengajarkannya ilmu dari sisi-Nya.

“Bertaqwalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarkan ilmu kepadamu” (QS 2 : 282)

Imam Ali as berkata, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia telah menjadikan zikir kepada-Nya sebagai penerang hati, yang menjadikan mereka dapat mendengar setelah tuli dan menjadikan mereka dapat melihat setelah buta, dan menjadikan mereka taat setelah mereka memberontak. Dalam setiap kurun waktu, ketika tidak ada lagi para nabi, (akan tetap) ada individu-individu tertentu yang kepadanya Dia berbicara secara perlahan-perlahan melalui kesadaran dan akal mereka.” 46]

Jika seseorang ingin mengalami penyingkapan ilahiyyah dan dianugerahi ilmu dari Allah secara langsung, Syaikh al-Akbar Ibn ‘Arabi qs mengajarkan, “Dia hendaknya menempuh jalan sebagaimana yang ditempuh oleh para syaikh dan melakukan khalwat serta mendisiplinkan zikir. Maka Tuhan pun akan melimpahkan ilmu-Nya secara lagsung ke dalam hatinya.” 47]

Kata beliau lagi, “Penyingkapan akan mereka capai melalui khalwat ketika cahaya turun kepada mereka, mengantarkan ilmu suci.” 48]

Tiada sesuatu pun yang terbuka bagi wali Tuhan kecuali pemahaman terhadap Kitab Yang Maha Kuasa. 49]

Namun demikian penyingkapan bukanlah tujuan. Tujuan utama dari berzikir kepada-Nya adalah taqwa itu sendiri yang berakhir kepada penghambaan secara total kepada Sang Wujud!

Jika seseorang ber-istiqamah di dalam pengasingan ruhani
dan senantiasa berzikir, mengosongkan ruang hati
dari pemikiran reflektif dan duduk seperti pengemis
yang tidak mempunyai apa-apa di depan pintu Tuhan mereka,
maka Allah akan menganugerahinya
dan memberinya beberapa pengetahuan dari-Nya
yaitu pengetahuan rahasia dan pemahaman Ilahiyah
yakni pengetahuan yang dianugerahi-Nya kepada Nabi Khidir as.

(Syaikh al-Akbar Ibnu ‘Araby, Futuhat al-Makkiyyah 1 : 31)

NAMUN demikian uzlah atau khalwat tidak dibenarkan dilakukan sepanjang masa. Para Nabi, Para Imam ataupun para Awliya melakukannya hanya pada masa-masa tertentu. Rasulullah saww sendiri pun melakukan uzlah di masa-masa awal pra-risalah di sebuah gua yang berada di tepi kota Makkah, yaitu Gua Hira.

Dan pada masa-masa setelah Kerasulannya beliau menganjurkan agar umat muslim untuk melakukan i’tikaf di setiap bulan Ramadhan. I’tikaf di lakukan sebulan sekali setiap tahun. Kebanyakan orang yang telah melakukan I’tikaf secara sungguh-sungguh di bulan Ramadhan merasakan kenikmatan ruhani secara mendalam.

Umumnya, mereka terkesan dan merasakan bekasnya dalam jiwa mereka. Kesan dan bekas yang dirasakan dari hasil I’tikaf tersebut merubah struktur ruhani yang ada dalam diri orang-orang yang mengamalkannya. Jiwa mereka menjadi lebih lembut dan lebih peka kemanusiaannya ketimbang sebelum mereka mengamalkannya. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari Uzlah, Khalwat, I’tikaf atau yang semacamnya.

‘UZLAH DI DALAM TEKS AL QUR’AN

CONTOH Uzlah terkenal adalah seperti yang dilakukan oleh pemuda-pemuda Ashabul Kahfi sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an yang mulia :

Dan apabila kalian ber’uzlah (mengasingkan diri) dari mereka dan (dari) apa yang mereka ibadati kepada selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebahagian Rahmat-Nya kepada kalian dan menyediakan sesuatu yang berguna bagi kalian dalam urusan kalian. “ (QS 18 : 16)

DARI ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa sikap ‘uzlah-lah yang dilakukan oleh Ashabul Kahfi ketika mereka bersembunyi di dalam Gua.

Contoh kedua adalah sikap yang dilakukan Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as berkata sebagaimana yang tertulis dalam al-Qur’an :

Dan aku akan ber’uzlah (menjauhkan diri) dari kalian dan daripada apa yang kalian seru selain Allah…” (QS 19 : 48)

UZLAH DI DALAM HADITS HADITS AHLUL BAIT RASULULLAH SAWW

RASULULLAH SAWW bersabda : “Sesungguhnya para Wali Allah itu lebih suka dengan keadaan sebagai seorang hamba mu’min yang sedikit harta bendanya dan perhatiannya selalu tertuju kepada Shalat. Mereka selalu memperbaiki (menyempurnakan) ibadah mereka kepada Tuhannya. Mereka senantiasa menyembunyikan ketaatan mereka. Sedangkan jika mereka berada di tengah-tengah manusia, mereka sering tidak dihargai manusia.” 50]

JIKA kita membaca hadits di atas teringatlah kita akan sikap seseorang kepada Malik al-Asytar ra, seorang sahabat setia Imam Ali as, yang terkenal sebagai seorang panglima perang yang hebat dan tangguh. Suatu hari pernah Malik al-Asytar yang berpakaian begitu sangat sederhana sehingga ia pernah dihina seseorang yang melihatnya seperti seorang gembel jalanan. Tetapi karena keimanan beliau yang begitu hebat, ia tidak terpengaruh sama sekali akan hinaan tersebut. 51]

KISAH LUQMAN & PELAYANNYA

DIKISAHKAN dalam kitab Bihar al-Anwar tentang Luqman, bahwa suatu hari Luqman nampak lama duduk berdiam diri, sampai akhirnya berlalulah pelayannya dan berkata kepadanya, “Wahai Luqman, sesungguhnya kulihat Anda duduk diam seorang diri, padahal jika Anda duduk bersama banyak orang niscaya mereka akan senang kepada Anda (karena Luqman adalah seorang arif bijaksana, yang tentunya bisa dimanfaatkan ilmunya oleh orang banyak)”. Maka Luqman pun menjawab, “Sesungguhnya berdiam seorang diri sambil berpikir itu dapat meningkatkan pemahaman, sedangkan banyak berpikir itu dapat membawa seseorang ke jalan menuju Surga.” 52]

BAGAIMANAPUN juga seseorang itu perlu untuk membuat jadwal dalam hidupnya untuk menyendiri. Di dalam masa menyendiri itu seseorang bisa memanfaatkan waktunya untuk mengintrospeksi dirinya dan membuat rencana-rencana yang lebih baik dari sebelumnya. Kadang di dalam sepi dan kesendiriannya, seseorang bisa memperoleh penyegaran dan dorongan spirirtual yang lebih kuat ketimbang ia tidak menyepi atau menyendiri. Masih banyak lagi manfaat yang bisa diketahui dari ‘uzlah atau khalwat jika kita mau mempraktikannya dengan benar dan bersungguh-sungguh.

ADA sebuah hadits yang mungkin agak sedikit kontroversial (jika dipahami secara dangkal), namun jika kita coba untuk lebih mendalami kandungan maknanya kita akan memahami bahwa hal itru memang benar adanya dan tidaklah memiliki kontroversial sedikitpun juga. Hadits itu adalah sbb :

Imam Ali as berkata di dalam menyifati orang-orang yang mu’min : “…orang-orang mu’min itu adalah mereka yang apabila nampak dikeramaian tiada seorang pun yang mengenalinya, dan apabila ia tidak hadir di antara manusia ia tidak juga diharapkan oleh mereka, bahkan jika ia sakit, tak seorang jua yang datang mengunjunginya” 53]

SEORANG mu’min sejati adalah seorang yang hidup mandiri, ia tidak haus akan ketenaran dan popularitas, namun demikian ia adalah orang yang banyak memberikan manfaat kepada orang banyak, seraya mendo’akan banyak orang agar mereka diselamatkan dari azab Tuhan.

PERUBAHAN ZAMAN

SESEORANG bertanya kepada Imam Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq as, “Mengapa Anda menyendiri dari orang banyak?”, Imam as menjawab,”Telah rusak zaman dan telah banyak berubah saudara-saudara (kita), maka kulihat menyendiri lebih banyak mendatangkan manfaat!” 54]

Tentu saja hadits ini tidak dimaksudkan agar Anda berpikir pesimis melihat zaman atau pun keadaan di sekitar Anda, namun Imam Ja’far as mengingatkan bahwa apabila Karakter Zaman telah berubah arah menuju kepada Kebatilan dan Kemunkaran, maka Anda harus segera mengambil tindakan. Inilah pentingnya bagi kita untuk belajar mengenal zaman, yang mana mengenal zaman adalah salah satu ciri dari orang-orang yang arif bijaksana. Kita harus meningkatkan diri kita untuk mencapai kearifan dan keimanan yang sempurna. Jika hal ini tidak kita lakukan maka berati kita tidak memperhatikan perkembangan pribadi kita sendiri. Dengan demikian berarti kita mengabaikan pentingnya pengembangan diri, karakter dan jiwa kita sendiri. Na’udzubillah

Ketika kuketuk pintu Tuhan,
kumenanti dengan kesabaran,
tidak dengan kegusaran,
hingga tampaklah oleh mata,
Keagungan Wajah-Nya,
dan datanglah sebuah panggilan
padaku, bukan yang lain.
Aku melingkupi Wujud
dalam ilmu
hingga tiada sesuatu pun di hatiku
selain Tuhan.

( Ibn ‘Arabi, Futuhat al-Makkiyyah I : 10.26)

Amirul Mu’minin, Imam orang-orang yang bertaqwa, Ali bin Abi Thalib as berkata,”Orang yang sabar tiada pernah luput dari keberhasilan (sukses)” (Nahjul Balaghah).

Karena itu tidak benar jika ‘uzlah dilakukan sepanjang hidup seseorang. Uzlah hanya merupakan sebuah bentuk pendidikan ruhani. Apabila kita sudah harus kembali ke tengah-tengah masyarakat, sudah sepantasnya pula kita melakukan hubungan sosial dengan mereka sambil tentunya membangun masyarakat dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Rasulullah saww bersabda : “Seorang mu’min yang berada di tengah-tengah masyarakat dan bersabar atas perbuatan mereka yang menyakitinya adalah lebih utama daripada seorang mu’min yang tidak berhubungan dengan masyarakat dan tidak sanggup bersabar atas perbuatan mereka yang menyakitinya” 55]

Di lain hadits diriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww dan berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya berniat untuk melakukan khalwat (menyendiri) di sebuah gunung dan melakukan ibadah (terus-menerus)”. Rasulullah saww mengatakan kepadanya,“Kesabaran sesaat seseorang atas apa yang tidak disukainya di dalam sebagian usahanya untuk menegakkan Islam adalah lebih baik ketimbang ibadah khalwatnya selama empat puluh tahun” 56]

Imam Ali as merupakan tauladan tentang hal ini. Beliau tidak menyingkir dari kehidupan sosialnya dan selalu peduli dengan segala yang terjadi di masyarakat. Walaupun beliau sibuk dengan pekerjaan-pekerjaannya beliau tetap terus berzikir kepada Allah. Jadi, seorang hamba yang sedang berjalan di jalan Tuhan (salik) bukanlah orang yang acuh tak acuh dengan urusan umat manusia, lalu duduk di sudut masjid dan sibuk berwirid sambil menyangka bahwa ia sedang melakukan suluk yang sejati. Para nabi dan para wali Allah juga melakukan suluk, tetapi mereka tetap sangat peduli dengan apa-apa yang terjadi pada masyarakat dan tidak hanya duduk-duduk di rumah untuk berwirid lalu mengatakan,”Kami adalah ahli suluk” 57]

Laa haula wa laa quwwata illa billah – Tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah jua.

Sumber : qitori

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


Related Post

Zona Artikel 2
Zona Tasawuf


0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!