Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Judul diatas bukan dalam rangka memperingati hari Valentine yah, tapi karena ini malam minggu, dan jika sering main ke kebun saya pasti mengerti bahwa setiap malam minggu kebun saya akan penuh dengan cinta, dengan kasih sayang, dengan semua yang indah tentang hidup milik ALLAH, seberapapun sulitnya hidup, segunung masalah, sesamudera air mata, hidup tetap indah :) begitu kan? subhanallah, sungguh ALLAH pemilik segala cinta, yang maha memberi cinta dan maha mengambilnya :)

AADC [Ada Apa Dengan Cinta] adalah salah satu film waktu saya masih muda, dimainkan, ah bang Nico, hanya dia yang mampu membuat hati saya lumer, meleleh :) [terus De, terus aja mimpi, hati nurani saya nimbrung dan langsung protes :) hahaha] adalah cinta, kata yang tak pernah usang dari masa ke masa, dari zaman ke zaman dan memang tak ada habisnya ketika bicara soal cinta :) jutaan lagu tercipta, literan air mata jebol diujung mata karena rasa yang satu ini, puluhan orang bunuh diri karena cinta dan milyaran manusia terlahir dari rasa yang satu ini, puisi indah hadir juga karena rasa yang ALLAH ciptakan, rasa yang bernama cinta :)

Cinta itu buta, apa iya cinta itu buta? kalau cinta itu buta mustinya saya bisa aja jatuh cinta sama bebek, karena kan buta jadi gak bisa liat apakah itu Nicolas Saputra atau bebek kalo dua duanya ngomong cinta dengan bahasa wek wek wek :)bukan gitu kali De maksudnya, yah maksudnya tuh kalo lo suka sama seseorang mau dia pemarah, mau dia tukang godaan perempuan di kantornya, mau dia jarang shalat juga tetep aja cinta” salah kaprah :) iya, cinta menjadi buta karena kadang mengesampingkan logika padahal ALLAH memberi saya akal untuk mempertimbangkan apakah laki laki ini baik atau tidak, jadi dengan mencintai tanpa logika sama dengan tidak mensyukuri akal yang ALLAH titipkan, firasat yang ALLAH berikan :) ini salah satu kesalah cinta.

Guru mengaji saya bilang, “cinta bisa menjadi anugerah dan bisa jadi musibah”.

Cinta menjadi kenikmatan bila karena ALLAH dan dijalan-NYA (Al-Hubb Fillah wa Lillah). Cinta islami tidaklah mengenal batas ruang dan waktu serta melampaui batas fisik materi, buah yang tak mengenal musim dan tak mengenal status sosial, Cinta yang model ini tak jadi masalah jatuh kepada siapa dan seberapa besar asalkan karena ALLAH.

Cinta karena ALLAH itu tandanya gimana sih De? ketika saya mencintai seseorang kemudian sang jejaka dan saya terus menerus menambah cinta kepada ALLAH dari yang tadinya shalat sekedar shalat wajib menjadi plus plus shalat shalat sunah lainnya, ditambah dengan puasa, ditambah lagi dengan getol tahajud agar ALLAH semakin mencintai saya dan dia, maka inilah indikator cinta karena ALLAH, dan yang paling jitu faktor pengujinya adalah ketika sang kekasih diambil oleh ALLAH, JANGAN marah sama ALLAH terus jadi gak rajin shalat dan puasa lagi :)

Ingat loh bahwa ALLAH maha membolak balikan hati, bisa jadi sekarang cinta besok benci dan sebaliknya, jangan heran dengan rasa yang berubah ini, karena hati kita milik ALLAH… dibalik, diambil, diberi, semua untuk kebaikan kita.

Inilah rumus cinta suci segitiga [dengan sudut atas ALLAH, dan sudut kaki sama sisi adalah saya dan kekasih saya [emang punya De? nah itu masalahnya, gak ada yang mau saya sama :) ] iya, cinta segi tiga dalam Islam adalah cinta proporsional (equilibrium love) dengan santara cinta kepada ALLAH yang tidak menelantarkan cinta kepada manusia, dan cinta kepada manusia yang tidak melalaikan bahkan senantiasa dalam cinta kepada ALLAH yang telah memberi cinta.

Dan dua hal yang harus saya dipahami adalah bahwa cinta saya sebagai manusia ini hanya cinta yang berdiri diatas garis pengharapan, hanya dibatas garis pengharapan, karena hasil akhir adalah milik ALLAH, apakah ia akan menjadi jodoh saya atau bukan, saya hanya mampu berdiri diatas garis pengharapan, tidak lebih dari itu…

Yang kedua harus saya pahami adalah jodoh itu adalah hasil pencapaian saya dalam bertakwa kepada ALLAH, “lelaki baik untuk perempuan yang baik, pendusta akan berjodoh dengan pendusta, pemarah akan dijodohkan dengan pemarah dan seterusnya” sungguh ALLAH tidak pernah salah dalam memasangkan hamba hambaNYA, jadi buat yang sudah menikah jangan ngeluh ketika mendapatkan istri yang pemarah, ngaca deh, pasti karena sang lelaki pasti juga pemarah :) kan ALLAH tidak pernah salah memasangkan kan? intinya jika ingin mendapatkan yang baik, maka perbaiki diri terus, hingga baik menurut ALLAH dan pantas dipasangkan dengan lelaki berkalung surban :)

Jadi mungkin benar bahwa cinta itu buta tapi yang pasti cinta itu TIDAK TULI, karena ALLAH memberikan telinga kepada manusia untuk mendengar isyarat ALLAH, gunakan firasat, akal dan semua yang panca indera untuk melihat apakah dia laki laki yang baik, apakah dia perempuan yang solehah, apakah ini pasangan yang akan memberikan saya ticket ke surga sebelum surganya ALLAH dan surga yang sesungguhnya dari surganya ALLAH…

Jangan sampai hawa napsu mengendalikan rasa ini, dengan ngotot pokoknya maunya yang ini bukan yang itu, kalo ngotot mungkin akan diqobulkan oleh ALLAH, saya dapat si dia tanpa memperdulikan isyarat ALLAH dan kalau sudah begini jangan marah kalo pas nikah gak bahagia, kan ALLAH sudah kasih isyarat :)

Dan pemuda pemudi yang soleh dan terus mendekatkan diri kepada ALLAH akan memperoleh bonus berupa pasangan yang terindah, ketika akhirat menjadi tujuan maka dunia akan mengikuti jadi ketika rasa cinta itu datang, tanyakan kepada ALLAH melalui istikharah, libatkan ALLAH diawal, ditengah dan diakhir proses

“ya ALLAH, wahai pemilik napas jika dia yang terbaik untuk saya menurut ENGKAU maka …. ah gak berani berdoa, biar ALLAH yang memilihkan, tugas saya hanya memperbaiki diri terus dan terus untuk mendapat cinta ALLAH bukan cinta bang Nico :) hahahah :) jadi cinta itu memang buta tapi tidak tuli.

sumber : http://rinduku.wordpress.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - sufizone : CINTA Itu Tuna Netra

Tak ada gading yang tak retak, yang bisa saya mengerti dari kalimat ini adalah bahwa tak ada gading yang mulus tanpa retak, semua pasti ada cacatnya, dan ketika gading itu saya ganti menjadi manusia, maka kalimatnya menjadi “tak ada manusia yang tak retak” artinya bahwa tak ada manusia yang sempurna, apalagi saya, sangat jauh dari sempurna :) maka ketika saya terlihat tanpa retak itu karena ALLAH menutupi aib aib saya, ketika saya terlihat tanpa cacat itu karena ALLAH menutupi kecacatan saya, ketika suara saya masih dipercaya itu karena ALLAH menutupi dusta kecil yang terselip diantara jutaan kata yang keluar.

Saya pernah mendengar dari guru mengaji saya bahwa “Kekurangan diri seorang mukmin merupakan ujian bagi mukmin yang lain” iya kalimat itu benar, karena ketika saya melihat kekurangan orang lain maka secara otomatis ujian bagi saya agar tidak merasa bahwa diri saya lebih baik dari orang yang saya lihat, ketika ke mall melihat si gemulai bercelana pendek, berkaos ketat maka saya akan merasa lebih suci karena saya berjilbab, ini ujian pertama bahwa saya merasa diri saya lebih baik, lebih suci, lebih takwa, padahal yang berhak menilai saya lebih baik, lebih takwa itu adalah ALLAH, maka dua dosa saya tampung, pertama dosa sombong dan kedua dosa mengambil hak ALLAH dalam menilai hamba hambaNYA yang lain, duh sungguh hamba macam apa yah saya ini :(

Tak ada manusia yang terlahir sempurna, kita menjadi terlihat sempurna karena ALLAH menutupi aib aib kita, kan gitu yah? ketika saya berbuat kesalahan dan tak ada satupun orang yang tahu saya salah, itu karena ALLAH menutupi aib saya, ketika saya mengambil satu anggur di supermarket untuk saya cicipi tanpa diketahui oleh penjaga toko dan gak diteriakin maling itu karena ALLAH menutupi aib saya, hidung saya tidak memanjang ketika saya berbohong kaya pinokio itu karena ALLAH menutupi aib saya …

Dan kalau kata guru mengaji [guru mengaji saya memang top banget deh] ”De kelak di Yaumil qiyamah ALLAH memanggil nama kita dengan lembut, lalu meletakkan sebuah penutup untuk berbicara langsung dan hanya kepada kita hingga tidak ada seorangpun tahu, lalu Ia mengatakan : “masihkah Engkau ingat wahai HambaKU dosa yang engkau lakukan pada saat ini dan ini“.

Dan kita tidak punya pilihan lain selain mengakuinya. Lalu Ia mengatakan,”Wahai hambaKU, sungguh Aku telah menutupi dosamu itu ketika engkau masih di dunia, maka hari inipun Aku tutupi dan Aku ampuni ia.” ( hadist riwayat bukhari )

Subhanallah, begitu maha kasih sayangnya ALLAH yang telah menutupi aib aib saya hingga saya tak nampak retak

Manusia itu tempat salah dan aib. Apabila ada orang memuji saya, itu bukanlah karena kehormatan yang ada pada diri saya jadi jangan keGRan, akan tetapi karena Allah menutupi aib saya dengan menampakkan kebaikan saya. Itu semua berkat penutup yang sangat indah dari ALLAH, penutup yang tak tembus pandang, penutup yang terbuat dari pahala pahala dan rajutan dzikir, dan cara mendapatkan penutup aib saya adalah dengan menutupi aib hamba hamba ALLAH yang lain.

Iya, simple kan ketika saya menutupi aib aib hamba yang lain maka ALLAH akan menutupi aib saya :) sungguh islam mengajarkan bagaimana hukum sebab akibat itu terjadi. Dan jangan juga ketika ALLAH sudah menutupi aib aib saya tapi saya sendiri yang membuka, misalnya seperti sahabat saya yang suka sekali mengatakan “tadi malam De, gue minum sampe mabuk, kemarin De, gue pergi berdua dengan pacar gue, gak ada siapa siapa loh De disana, asik gak” LOH !! ini manusia macam apa yah? bukannya bersyukur ALLAH menutupi aib aibnya eh malah dianya yang sibuk mengumbar, ya ALLAH … koq bisa yah gak sopan gini sama ALLAH :(

Nah, akhirnya saya tersadar akan dua hal:

[1] ketika saya terlihat indah itu karena ALLAH menutupi aib aib saya sehingga saya nampak seperti gading yang tak retak, eh manusia yang tak retak :)

ke[2] ALLAH tidak pernah ingkar janji, ketika saya mampu menutupi aib saudara saya maka ALLAH akan menutup aib aib saya, dan ketika ALLAH sudah menutupi aib saya jangan pula saya yang iseng membeberkan aib sendiri, bangga lagi sama dosa …. parah banget deh kalo sampai ada yang gini :)

Gimana? setuju kan bahwa tak ada manusia yang tak retak …. :) ah sungguh pilihan judul yang sangat tepat De, Ade gitu loh.

sumber : http://rinduku.wordpress.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - sufizone : Tak Ada Manusia Yang Tak Retak

Saya memiliki seorang sahabat dekat, “Akang” biasa saya memanggilnya, karena dia berasal salah satu wilayah di Jawa Barat. Wajahnya khas ketampanan pria-pria Sunda, teduh dengan senyum manis yang selalu tersungging. Kalau bicara ramah meski tidak terlalu lembut namun selalu menarik untuk didengarkan, seorang pemuda yang sederhana, mungkin sangat sangat sederhana [PSS Pemuda Sangat Sederhana]. Iya sederhana secara materi :) tapi hatinya tidak sederhana, hatinya sangat kaya, kaya raya dengan nilai nilai kehidupan, yang sulit dimiliki oleh anak anak pejabat yang sering saya temui :)

Sahabat saya ini tinggal dirumah yang sempit, rumah petak istilahnya, digang yang sempit pula, yang nyamuknya mungkin lebih banyak dari jumlah penghuninya, yang suara radio tetangga terdengar kerumahnya karena nempel, yang tak ber-AC :) dan dirumah yang sempit inilah sahabat saya menghidupi Ayah dan Ibunya, menghidupi seorang kakaknya dan seorang keponakan anak adiknya yang telah menjadi yatim karena Ayah si kecil ini meninggal sewaktu ia masih dalam kandungan, bisa dibayangkan dengan gaji dibawah 1,8 juta rupiah, ALLAH menggantungkan dipundaknya 4 nyawa, eh 5 termasuk nyawa sahabat saya, subhanallah… ketika ALLAH menitipkan beban maka ALLAH akan memenuhi. Barakallah ya Kang :)

Dengan rumus matematika apapun, dengan kalkulator tercanggih sekalipun saya tidak mampu menghitung bagaimana uang yang hanya segitu mampu menafkahi semua orang dirumahnya tanpa kekurangan, jika sahabat saya yang anak pejabat makan 3x sehari, sahabat saya ini juga makan 3x sehari. Jika sahabat saya yang pilot pulang membawakan coklat untuk saya, sahabat saya inipun membawakan coklat untuk sang keponakan kecilnya, jadi saya simpulkan bahwa rejeki itu bukan banyaknya, tapi seberapa berkah yang ALLAH titipkan.

Ada dua hal yang saya pelajari mengapa ALLAH sangat mencintai sahabat saya ini, [1] karena sahabat saya ini sangat ikhlas, ikhlas menerima semua yang diletakan ALLAH dipundaknya, saya bahkan tidak pernah mendengarnya mengeluh, hidupnya selalu bahagia, berkecukupan boleh dibilang.

Dan ke [2] rasa syukur yang melekat dalam kesehariaannya, ia mensyukuri sedikit yang diberikan ALLAH dan mensyukuri apa apa yang tidak ALLAH berikan untuknya, yang bukan miliknya ini dianggapnya karena sesuatu itu memang tak pantas menjadi miliknya menurut ALLAH dan ia ikhlas karena keputusan ALLAH…

Dua kali melamar gadis, dua kali pula ditolak orang tua sang gadis dengan alasan tidak sepadan secara ekonomi, anak orang mau dikasih apa :( ah si bapak lupa bahwa ALLAH akan mencukupkan, meski tak berlebihan, kan ALLAH memang tidak suka yang berlebihan bukan? :) dan sahabat saya tidak marah bahkan ketika hinaan demi hinaan dilontarkan oleh Ayah si gadis pujaan hatinya ini “tenang aja kang, suatu hari akan datang perempuan pilihan ALLAH yang kaya hatinya yang akan mencintai akang dan keluarga, apa adanya” la tahzan :) *sok tahu nih saya, gak tahu apa rasanya ditolak calon mertua De* haih !!

Pesannya untuk saya yang selalu saya ingat adalah ”De, ketika kita ridho atas apa apa yang menjadi keputusan ALLAH atas hidup kita, maka ALLAH akan ridho terhadap apa apa yang kita miliki, ikhlas gak ikhlas kan beginilah jalan hidup saya jadi mending ikhlas agar ALLAH ridho kan. Dan juga De, kalau kita mensyukuri yang sedikit ini maka ALLAH akan menambah nikmat, mungkin uangnya ya segitu gitu aja tapi nikmatnya akan bertambah terus De, ALLAH tidak pernah ingkar janji kan?”

Iya, sahabat saya ini benar bahwa syukur akan menambah nikmat ALLAH, mungkin mobil kita dari tahun ke tahun gak ganti tapi nikmatnya gak berkurang, mungkin gaji kita hanya segitu gitu aja tapi nikmatnya bertambah, kemarin uang segini hanya bisa beli makanan, esok dengan uang yang jumlahnya sama kita bisa beli baju :) subhanallah.

Jadi, BERHENTILAH mengeluh, bahagia itu bukan banyaknya tapi nikmat yang dititipkan ALLAH, kalau kita syukuri gaji yang sedikit ini maka nikmatnya akan ALLAH tambah, ingat loh bukan jumlah uangnya yang bertambah tapi nikmatnya :)

Karena kalau kita ngeluh, penatnya nambah, nikmatnya gak nambah, rejeki yah segitu segitu aja, jatuhnya jadi pengen punya hutang untuk menghentikan keluhan, gak punya HP baru ngutang, kan nambah beban kan. Dan kalau gak punya pacar ya gak usah ngeluh, kan ngeluh gak bikin kita jadi punya pasangan kan? mendingan disyukuri, dengan sendiri kita terjaga dari dosa dosa zina bukan? iya kan? :)

“fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban” Maka ni’mat ALLAH yang manakah yang sanggup kita dustakan? :)

sumber : http://rinduku.wordpress.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - sufizone : Menjadi Sederhana…

Entah kenapa setiap kali malam minggu tiba jiwa romantis saya meronta ronta, merobek setiap relung hati dan mencoba mengerti mengapa malam ini terasa berbeda dari malam malam yang lain, malam minggu identik dengan keromantisan, identik dengan kasih sayang dan identik dengan cinta cintaan, mungkin karena malam minggu banyak yang mencurahkan kasih sayang, yang punya pacar ya pacaran, yang gak punya pacar yah cari gebetan, kalo kata teh Ike Nurjanah “ku terlena..” :)

Dan bisa dipastikan bagi sebagian orang malam minggu adalah malamnya setan berpesta pora dan setiap kita akan gampang sekali menjadi para hamba hamba setan dimalam panjang ini, mengikuti apa yang setan inginkan maksud saya, nauzubulahimnidzalik :)

Masih terngiang pertemuan terakhir dengan sahabat saya yang sedang jatuh cinta, ini katanya tentang cinta ”lo tahu gak De, rasanya hati gue berdegup, berbunga, gue gak bisa hidup kalau gak ada dia De, gak bisa makan dan minum, sehari gak ketemu rasa setahun, dia tempat curahan kasih sayang gue, sandaran jiwa gue De, enak banget rasanya De” aduh duh aduh, jujur saya dibuat bengong oleh ocehan kepompong kosong ini :)

Jika semua ungkapan sahabat saya ini benar, dimana ALLAH kira kira yah? ketika hati penuh oleh khayalan bersama jejaka yang bikin sang gadis meleleh apa masih ada tempat untuk berpikir tentang keberadaan ALLAH, saya jadi berpikir ketika cinta kepada manusia mengalahkan cinta kita kepada ALLAH apa gak jadi berhala tuh cinta.

Iya berhala, berhala itu apa sih? apa yang saya bayangkan ketika pertama kali mendengar kata berhala? bentuk benda menyerupai manusia, berkarakter, disembah, tapi jaman sekarang secara logika sudah gak bisa diterima untuk menyembah berhala berwujud bukan?

Ternyata setan juga mengikuti era digital loh, setan gak yerah tuh, ia dengan pasukannya kembali menggoda manusia dengan berhala yang tak terlihat tapi mampu membuat manusia takluk, menyembah, tak bisa hidup tanpa berhala ini, berhala ini bernama cinta dunia :( ehm… bisikannya lembut banget, pembenarannya juga banyak tuh, logika aja sih lewat lah.

Iya, berhala tak berwujud yang saya sembah itu berupa cinta sang kekasih yang saya kejar sampe lupa dzikir karena keenakan menyebut nyebut nama si yayang daripada menyebut nama ALLAH, berhala itu bernama harta yang saya kejar hingga takut zakat dan sedekah yang agak lebih karena takut gak cukup nih uang hingga akhir bulan plus hutang kartu kredit yang belum dibayar, berhala itu bernama jabatan, bernama pekerjaan, dengan alasan masih banyak kerjaan saya tunda waktu shalat saya … ya ALLAH ternyata saya masih menyembah berhala :(

Dada ini saya penuhi dengan keinginan duniawi, tanpa ada tempat untuk ALLAH, sehingga walaupun tiap hari saya bershahadat yang saya lakukan seakan-akan ALLAH tak ada, tak melihat. ALLAH saya jadikan nomor seratus sekian ketika saya akan mengambil keputusan bahkan saya tempatkan di wilayah yang tak penting lagi, tak ada shalat tahajud tuh waktu saya kalut, dan ketika saya butuh petunjuk bukan ALLAH yang saya tanya melalui shalat istikharah tapi saya tanya sahabat saya, kekasih saya, Ayah saya :( ALLAH hanya jadi alat pembenaran ketika saya memiliki hajat pribadi. ALLAH hanyalah suplemen agar keinginan nafsu menjadi sedikit halal, sah, lengkap, dan mantap. Secara tak sadar saya menafikan La Haula walaa Quwwata Illa Billah :(

Jika sudah begini, apa bedanya saya dengan Firaun, menjadi pengikut setan dan menampikan kehadiran ALLAH, berbuat seolah olah ALLAH tak melihat, tak mendengar … tak ada, padahal kita bershahadat.

Berhentilah menjadi Firaun di zaman modern ini, berhentilah menyembah berhala bernama cinta dunia…

Sekarang waktunya bertaubat, waktunya kembali kepada ALLAH, cintailah ALLAH melebihi apapun, isilah setiap hembusan napas dengan lafal “Subhanallah” dan rasakan bagaimana ALLAH hadir disetiap nadi yang berdetak, biarkan kekasih pergi jika mencintainya membuat kita melupakan ALLAH, bayarlah zakat, tanamkan dalam hati bahwa setiap kali kita gajian maka anak anak yatim dan fakir harus ikut gajian, 2,5% itu milik mereka jangan dipakai untuk bayar kartu kredit dulu baru kalo ada sisanya zakat, bayar zakat dulu dong nanti kalo secara kalkulator kurang maka ALLAH yang akan bantu mencukupi, masa mau jadi pemangkas harta fakir miskin, jangan jadi Firaun di era digital, takut sama ALLAH :)

Dan ALLAH TIDAK PERNAH INGKAR JANJI bukan? buktikan bahwa janji ALLAH itu benar ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, jadi jangan dibalik dengan kejar dunia dulu kalo udah puas baru tobat mengikuti akhirat, kalau lagi asik mengejar dunia terus napas kita berhenti, gimana? :)

Ambil Al Quran diatas itu sebagai peta menempuh jalan kembali, ayo jangan ditunda lagi dan lagi, mau sampai kapan menyembah berhala :) saya sih gak mau.

*Duh Ade, tarik napas dulu ya sayang, jangan menggebu gebu gitu sih bicaranya? aduh maaf yah saya sedang menasehati diri saya sendiri sesungguhnya !! :) iya menasehati diri sendiri dulu *

sumber : http://rinduku.wordpress.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - sufizone : Ketika Cinta Menjadi Berhala

Hari ini menjelang senja saya kedatangan tamu, sahabat saya sewaktu saya masih imut, masih bocah, duduk di teras rumah, ditemani 2 cangkir teh hangat dan combro buatan si mbok, saya dan dia bercengkrama tentang apa saja, mulai dari yang gak penting sampai yang super penting, dari soal kehidupan di dunia hingga kehidupan setelah dunia ini. Iya, sebagai orang beriman saya dan kita semua pasti menyakini bahwa akan ada masa hisab setelah kehidupan ini, pertanggungjawaban atas perbuatan yang kita lakukan di dunia ini.

Dan sahabat saya nyeletuk “De, kalau seandainya kita boleh ngintip catatan malaikat tentang dosa dosa kita, tentang catatan kehidupan kita lah, apa yang akan kita lakukan kira kira De:)

Dan sungguh saya dibuat terbengong bengong oleh pertanyaan sahabat saya ini, iya yah apa yang akan terjadi andai saya boleh mengintip cacatan malaikat tentang amal dan dosa saya dari sejak aqil baliqh hingga saat ini? Yang pasti hanya akan ada dua kemungkinan, menangis atau tersenyum, iya menangis karena besarnya dosa dosa saya pastinya atau tersenyum karena ternyata saya bersih dari dosa, dan sebagai manusia GAK mungkin bersih :)

Oke lah kalau begitu, what’s about “Melihat Catatan Malaikat?” Sejak kecil guru mengaji saya mengajarkan bahwa ada dua malaikat yang selalu menjaga saya, mencatat setiap perbuatan saya, yang baik dan yang buruk, malaikat ini tidak pernah tidur, setiap perkataan saya dicatat, kemana kaki saya melangkah hari ini dicatat, dusta yang keluar dari mulut mungil saya dicatat, sms saya juga diintip untuk dicatat isinya apa :) . Sedekah saya hari ini yang saya lemparkan ke jejaring dipembangunan masjid dicatat, masuk uang seribu rupiah yang saya sembunyikan dari orang lain karena malu cuma bisa sedekah sedikit juga di catat, tak ada yang luput pokoknya :) semua TERCATAT.

Simple thing sebagai renungan “pernahkah kita merasa berat atau malas ketika hendak melaksanakan shalat?” jawabannya pasti “Pernah” atau bahkan mungkin “Sering”. Kemudian pernahkah kita memikirkan kebaikan apa yang telah kita lakukan hari ini untuk membuat hidup kita bermanfaat bagi manusia lain, mungkin jawabannya adalah “Jarang”, atau bahkan mungkin “Tidak pernah” saking egoisnya jadi cuma sibuk mikirin diri sendir, nah di dalam catatan malaikat itu niatpun dicatat, niat saya untuk shalat saja sudah ada dicatatan malaikat itu loh, niat puasa, niat jahilin sahabat saya, bahkan niat bohong kecatet tuh, semua, semua niat sudah tercatat, niat baik tercatat niat buruk apalagi :)

Sekarang saya mau coba mengingat ingat kira kira kalau saya boleh mengintip catatan malaikat itu, banyakan mana antara niat baik dan niat gak baik, besar mana perbuatan baik sayakah atau maksiat saya? :) ah tak sanggup rasanya membayangkannya. Lemes dan takut. Tapi kalo cuma takut doang gak berusaha memperbaiki catatan itu, gak ada artinya bukan?

Nah!! Kesadaran selalu datang belakangan namun tak ada kata terlambat, kini saya tersadar bahwa waktu tak akan pernah kembali untuk menghapus catatan malaikat atas yang telah terjadi dalam hidup saya itu mustahil terhapus, maka yang bisa saya lakukan adalah memperbanyak kebaikan agar ketika saya berpulang dan mengembalikan catatan kehidupan itu kepada pemilik jiwa saya maka telah penuh catatan kebaikan saya karena setiap hari, detik demi detik, bahkan disetiap helaan napas telah saya isi dengan kebaikan …

Nah masalahnya berapa lama lagi saya dititipi napas oleh ALLAH, jadi saya sudah harus memikirkan perbuatan apa yang RINGAN DI LISAN, BERAT DITIMBANGAN …

Dari Abu Hurairah: Rasulullah bersabda, “Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari [7573] dan Muslim [2694])

“Wahai hamba ALLAH, sering-seringlah mengucapkan dua kalimat ini. Ucapkanlah keduanya secara kontinyu, karena kedua kalimat ini berat di dalam timbangan (amal) dan dicintai oleh ar-Rahman, sedangkan keduanya sama sekali tidak merugikanmu sedikitpun sementara keduanya sangat ringan diucapkan oleh lisan, ‘Subhanallahi wabihamdih, subhanallahil ‘azhim’. Maka sudah semestinya setiap insan mengucapkan dzikir itu dan memperbanyaknya.” (Syarh Riyadh as-Shalihin, 3/446).

Kemudian saya mau sedikit berhitung, berapa waktu yang saya perlukan untuk membaca kedua kalimat tersebut? kira-kira 4 detik. Dalam satu menit ada 60 detik, jadi berapa jumlah kalimat tersebut yang bisa saya ucapkan dalam satu menit? 60/4 = 15 kali setiap menit. Kalau sehabis shalat saya bertafakur selama 5 menit saja maka bisa di bayangkan 5 x 15 = 75 kali sudah kalimat ini saya ucapkan, dan tentunya saya tak bisa bayangkan beratnya kalimat tersebut pada timbangan Ar Rahman.

Banyangkan perjalanan dipagi hari yang menghabiskan waktu 1 jam, dan jika sepanjang waktu itu saya manfaatkan untuk dzikir, dan tak ada yang kelewat dari catatan malaikat, subhanallah…

Jadi apapun catatan yang kini dipegang malaikat, tak perlu penasaran lagi, yang penting mulai hari ini, detik ini catatan itu hanya berisi kebaikan, kebaikan dan kebaikan, STOP catatan maksiat disana, jangan jadi hamba yang bodoh dengan membiarkan catatan buruk disana, gak bisa di tip-ex loh :)

Subhanallah wabihamdih, subhanallahil ‘azhiim
(Mahasuci ALLAH dan Segala Puji bagi-NYA, Mahasuci ALLAH Yang Maha Agung)

sumber : http://rinduku.wordpress.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - sufizone : Mengintip Catatan Malaikat

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!