Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang munafiq itu hendak menipu Allah dan Allah membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka itu berzikir kepada Allah kecuali sedikit sekali” (QS Al-Nisa [4]:142)
Orang munafiq juga melakukan shalat, tetapi untuk melangkah berwudlu saja mereka merasa enggan dan malas. Andai mereka shalat pun mereka melakukannya dengan terpaksa, yaitu bukan karena ingin memperoleh ridha dan cinta Allah Swt, tetapi hanya ingin mendapatkan keridhaan dan cinta manusia.
Orang-orang munafiq juga berzikir tetapi zikir mereka itu sangatlah sedikit. Zikir yang dilakukan orang-orang munafiq hanya bertujuan untuk mengejar status “Keislaman dan Keberimanan” mereka dimata manusia, bukan dimata Tuhan. Ini semua itu karena mereka tidak beriman kepada Allah sehingga mereka tidak akan mungkin dapat mengenal-Nya dan tidak mengenal diri mereka sendiri. Bahkan dalam firman-Nya, mereka itu lupa kepada diri mereka sendiri.
“Mereka (orang-orang munafiq) telah melupakan Allah maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasiq” (QS Al-Taubah [9]:67)
Orang-orang munafiq adalah orang-orang yang pura-pura beriman padahal hati mereka penuh dengan keingkaran. Mereka adalah musuh dalam selimut bagi orang-orang beriman. Mereka adalah orang-orang yang memiliki rencana untuk menghancurkan Islam dan Kejayaan Kaum Beriman. Mereka senantiasa siap menikam dari belakang orang-orang yang beriman. Karena itulah Allah ‘Azza wa Jalla menimpakan hukuman terberat bagi mereka di Akhirat kelak.
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu ditempatkan pada tingkatan paling bawah dari neraka.” (QS Al-Nisa [4] : 145)
MEMPERBANYAK zikir bukan saja perlu tetapi merupakan suatu kewajiban. Jika Anda merasa berat melakukannya, itu karena Anda baru pertama kali melakukannya. Adalah wajar jika kita merasakan berat melakukan sesuatu yang baru pertama kali kita coba. Namun jika itu dilakukan secara terus menerus dengan thuma’ninah (dengan perlahan) niscaya secara bertahap akan terasa nikmat dan menyenangkan.
Keberatan, kemalasan yang alami harus anda terjang, jika tidak, Anda akan mengalami kerugian terbesar di dalam hidup Anda.
Imam Muhammad al-Baqir as berkata : “Hati-hatilah kamu dari kemalasan dan kebosanan, sebab keduanya kunci setiap kejelekkan. Siapa yang malas tidak akan melaksanakan kewajibannya dan siapa yang bosan tidak akan bisa bersabar di dalam melakukan kebenaran.” 13]
Karena itu cobalah berjuang melawan kemalasan, kejenuhan dan keragu-raguan agar hidup Anda lebih terarah dan memiliki makna.
Seperti sudah kita ketahui dari ayat-ayat di atas bahwa salah satu tanda orang-orang yang mengidap penyakit nifaq (munafiq) adalah enggan melakukan zikir kepada Allah kecuali sedikit sekali. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak sama sekali melakukan aktifitas zikir di dalam kehidupan mereka sehari-hari? Na’udzubillahi min dzalik, kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian.
Hendaknya kita banyak berzikir, agar terlindungi dari penyakit nifaq sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib as, ”Barangsiapa yang banyak berzikir kepada Allah maka sungguh terlepaslah dia dari penyakit nifaq (kemunafikan)” 14]
DUA SURAT KEBEBASAN
Selain terbebaskan dari penyakit nifaq, orang yang banyak berzikir juga terbebaskan dari Siksa api Neraka!
Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata : “Barangsiapa banyak berzikir kepada Allah, dia akan menerima kasih sayang Allah. Barangsiapa senantiasa berzikir kepada Allah dia akan memperoleh 2 surat kebebasan yang dituliskan untuknya : Surat kebebasan dari Siksa Api Neraka dan Surat Kebebasan dari Sifat munafik” 15]
Neraka adalah manifestasi dari seluruh aktifitas manusia yang melupakan Eksistensi Allah. Karena semua keburukkan, dan kejahatan manusia bersumber dari Kealpaan dari mengingat-Nya. Na’udzubillah min dzalik. (Semoga Allah melindungi kita dari yang demikian itu)
Apapun yang kau miliki,
bukankah semua itu merupakan hasil dari pencarianmu?
Setiap pencarian yang kau lakukan mengingatkanmu selalu
dan memberimu kabar baik.
Maka berusahalah supaya pencarianmu bertambah
Karena bagi mereka yang telah menanam
dengan sungguh-sungguh, tentu akan memetik
hasil yang berlimpah
(Rumi, 3753-3754)
Sumber : qitori
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar