Rasulullah Saw bersabda, ”Allah telah mewahyukan kepada salah seorang Nabi di antara nabi-nabi-Nya: “Wahai keturunan Adam! Berdzikirlah kepada-Ku pada saat engkau marah niscaya Aku akan mengingatmu di saat Aku marah dan Aku tidak akan membinasakanmu di antara orang-orang yang Aku binasakan” (Mizan al-Hikmah 3 : 424)
Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang diakibatkan kemarahan, ada baiknya Anda segera berdo’a untuk mengatasi gejolak emosi yang sering berbalik mengendalikan diri kita.
Di dalam kitab-kitab yang ditulis para alim mazhab Ahlul Bait banyak sekali do’a-do’a yang berfungsi untuk mengatasi kemarahan. Saya hanya mengutip 2 buah do’a yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Al-Hasan ibn Fadhlin al-Thabarsiy di dalam Kitab yang disusunnya, Makarim al-Akhlaq meriwayatkan sebuah hadits dari Imam al-Shadiq as, bahwa beliau telah berkata, ‘Ucapkanlah do’a ini ketika (Anda sedang dilanda amarah) :
“Allahumma adzHib ‘annii ghaizha qalbi
waghfirlii dzanbii, wa ajirnii min madhaalaatil fitan.
As-alukabi ridhaaka, wa a’udzubika min sakhathika.
As-aluka jannatuka wa a’udzubika min naarika.
As-aluka al-khayr kullahu wa a’udzubika min syarri kullihi.
Allahumma tsabitnii ‘alal hudaa wash-shawaab,
waj ‘alnii raadhiyan mardhiyyan ghairo dhallan
wa laa mudhillan. Shallii ‘alan Nabiyi wa aalihi.”
Artinya : “Ya Allah, hilangkan dariku hati yang suka marah dan ampunilah dosa-dosaku dan jauhkanlah aku dari fitnah yang menyesatkan. Aku memohon kepada-Mu ridha-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu, dan aku memohon kepada-Mu akan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka-Mu. Aku memohon kepada-Mu akan segala kebaikan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan dan kejahatan. Ya Allah, teguhkanlah aku dalam petunjuk dan kebenaran. Dan jadikanlah aku orang yang ridha akan (qadla dan qadar-Mu) dan diridhai (oleh-Mu), bukan orang yang sesat dan disesatkan. Kesejahteraan kiranya atas Nabi (Muhammad) dan keluarganya”
Atau do’a yang singkat :
“Allahummaghfir dzanbii wa adzHib ghaizha qalbi
wa ajirnii minasy syaithaanir rajiim,
wa laa hawla wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim”
(Mustadrak al-Wasail 12 : 15)
Artinya : “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan hilangkan dariku hati yang suka marah dan jauhkanlah aku dari syaithan yang dirajam. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali karena pertolongan dari Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung”
Sumber : qitori
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar