Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Mei 17

onion-slice.jpg

Itulah yang dikatakan sebagai ‘aku’,

serupa dengan sebuah bawang,

suatu sistem yang kompleks dari kehidupan sejati.

~ Syekh Fadlullah Haeri

Kita dilahirkan untuk menyembah Tuhan. Tanpa kita mengetahuinya pun, hal itu telah ada di dalam kromosom kita. Ibadah tidak berarti bahwa selama dua puluh empat jam sehari kita secara mekanis mengulang-ulang shalat dan do’a.

Hal ini mengacu kepada apa yang kita aktualisasikan dalam suatu perbuatan atau kita perjuangkan sepanjang waktu. Suatu waktu, kita mengabdi kepada objek atau gambaran-gambaran (images) lainnya.

Ibadah berarti mengarahkan seluruh aktifitas kita agar dapat menyatu dengan yang kita ibadati. Hal ini merupakan bentuk dasar dari cinta. Awalnya, kita menyukai sesuatu, kemudian kita menyukainya lebih lagi, dan akhirnya kita akan mengatakan bahwa kita mencintainya! Seorang pria (suami) dan seorang wanita (istri) melakukan ciuman. Bagaimana ciuman bisa terjadi? Bukankah ini merupakan penyerapan untuk menyatu, untuk menjadi satu?

Pada tataran fisik, kita menembus ke dalam penyatuan, sedangkan pada tataran mental, kita sedang berusaha mencoba untuk menjadi harmonis, dan seimbang. Kita telah menemukan bahwa fenomena yang paling tidak harmonis adalah jika kita membuat kegaduhan, yaitu ketika dua sistem menjadi tidak layak untuk bersatu.

Yang lebih membuat mereka menjadi tidak layak, lebih menghambur-hamburkan energi, sehingga menimbulkan bentuk-bentuk kegaduhan. Jika kita mengamati diri kita sendiri, kita akan menemukan bahwa kita senantiasa beribadah.

Sayangnya, kata ibadah, menjadi sesuatu yang bersifat keagamaan, padahal Islam bukan sekadar agama, Islam adalah JALAN HIDUP (way of life). Inilah jalan transaksi seseorang, bahkan dengan setiap manusia. Ini merupakan suatu jalan hidup.

Sejatinya, kita sepanjang waktu sedang beribadah, kita senantiasa berada di sebuah altar. Bisa jadi suatu altar dari perjuangan keluarga, menolong tetangga, mencari uang, mengecat, mengkomposisi, dan daftar ini takkan berujung. Kita berorientasi untuk menjadi sebuah altar sepanjang pikiran kita masih berfungsi.

Tidak ada yang dikeramatkan atau disucikan sehubungan dengan kebaikan, kecuali seseorang benar-benar memiliki kebaikan. Jika Tuhan tidak menginginkan sesuatu pun kecuali kebaikan, mengapa Tuhan tidak saja menciptakan kebaikan?

Bekerja atau berbuat untuk kebaikan merupakan kesempatan emas bagi seorang manusia agar ia meyempurnakan dirinya. Seseorang tidak perlu mencari kebaikan, karena esensi kebaikan itu sendiri telah ada dalam dirinya. Benih kebaikan telah ada pada setiap hati manusia.

Hal ini seperti lapisan-lapisan sebuah bawang. Kita mengupas lapisan demi lapisan, sampai semua itu menjadi semakin mudah. Lapisan-lapisan yang paling luar adalah lapisan-lapisan yang keras, dan semakin kita mengupas lapisan-lapisan bawang tersebut seumpama kita menelanjangi diri kita sendiri dari lapisan-lapisan kepribadian kita, kita menjadi lebih bebas, lebih bahagia, atau dengan kata lain kita menjadi dan memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk penyelesaian yang nyata.

Akhirnya, ketika kita mencapai suatu tingkat (maqam) kesadaran yang terdalam dan ketika kita menjalani kebenaran dan membenamkan secara total di dalam tingkatan tersebut, keseimbangan terdalam, berarti kita telah meninggalkan sedikit atau tidak sama sekali kekacauan dan hal itu seperti pencapaian terakhir, yaitu lapisan terakhir dari sebuah bawang! Jika kita telah mengupas seluruh lapisan bawang tersebut, apa yang ada di sana?

Kekosongan! Kehampaan!

Itulah yang dikatakan sebagai ‘aku’, serupa dengan sebuah bawang, suatu sistem yang kompleks dari kehidupan sejati dan hidup itu ada dimana-mana, sedang berlangsung dan akan terjadi.

Itulah mengapa kita katakan keberadaan kita terlahir sebagai suatu yang kotor di atas jiwa yang suci, seumpama keberadaan sebuah bawang adalah pembebanan di atas kehampaan!

Ditanyakan kepada Rasulullah, “Apakah itu ruh?” beliau menjawab, “Ia adalah perintah Allah (amr Allah), yang diciptakan dari cahaya murni”.

Hikmah yang ingin kita lihat dan reguk dari ini adalah bahwa ‘engkau bukanlah sebagaimana yang engkau pikir’ (you are not what you think you are) – Yang ada hanyalah Tuhan.

Dari-Nyalah engkau datang dan kepada-Nya pula engkau akan kembali. Jika engkau melihat yang lain, selain Tuhan, itu karena engkau melihatnya melalui penjara prisma yang kotor dari dirimu sendiri.

Setiap orang melihat hidup melalui kacamata dirinya, dan dengan sangat menyedihkan, mencoba mengimbangi dan menyulapnya!

Esensi dirimu dan realitas dirimu adalah yang tidak bermula dan tidak berpenghabisan. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa setiap perbuatan yang kamu lakukan adalah sebuah gema (echo) dari realitas tersebut.

Itulah mengapa, di dalam kedunguan kita, kita menginginkan menetapkan latar eksistensi kita, karena gema yang permanen (the echo of the permanent) berada dalam diri kita.

Demikian juga, gema kedamaian berada dalam diri kita. Tuhan adalah Kedamaian. Semua sifat-sifat ini merupakan gema yang ada dalam diri kita. Jika kita ingin mengagungkan diri kita sendiri, semua ini karena merupakan sifat-sifat Sang Pencipta (al-Khaliq), yang ada dalam hati kita yang terdalam dan kita semua memang datang dari Tuhan yang sama.

Laa haw laa wa laa quwwata illa billah.

_____________________

Sumber : Syekh Fadlullah Haeri, The Sufi Way of Self Unfoldment

Sumber : qitori

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


Related Post

Zona Artikel 2
Zona Tasawuf


0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!