Amirul Mukrnimn as berkata: “Seolah-olah aku melihat suatu kaum yang wajah-wajah mereka laksana benda-benda keras yang dipalu. Mereka mengenakan (baju dari) baja dan sutera. Mereka menunggangi kuda-kuda tua. Di sana akan terjadi pembunuhan bebas (besar-besaran), sampai-sampai orang yang cedera melintasi orang yang terbunuh dan orang yang merdeka lebih sedikit dari orang yang tertawan.” Sebagian sahabatnya berkata: “Wahai Amirul Mukminin, kau telah memberi pengetahuan gaib.”
Beliau tersenyum dan berkata kepada seorang laki-laki dari suku Kalbi: “Wahai saudara Kalbi, itu bukanlah ilmu gaib tetapi hasil pelajaran dari orang yang berpengatahuan dan yang dikatakan ilmu gaib itu ialah ilmu tentang hari kiamat dan apa yang dituangkan oleh Allah dalam firman-Nya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. *) Maka, hanya Allah SWT yang mengetahui jenis kelamin janin dalam rahim, jelek ataupun cantiknya, pemurah ataupun kikirnya, celaka ataupun bahagianya, siapa yang akan menjadi kayu bakar di neraka, atau menjadi Leman pars nabi di surga. Inilah ilmu gaib yang tidak diketahui oleh siapa pun selain Allah. Adapun selain itu, maka semuanya termasuk ilmu yang diajarkan Allah kepada Nabi-Nya lalu beliau ajarkan kepadaku dan memintaku untuk mengingatnya dan memegangnya eras-erat.”
(Nahjul Balaghah, Khotbah ke 128 – Imam Mahdi – Dari Proses Gerakan Hingga Era Kebangkitan, karya Prof Ali al-Kurani, hlm. 101, Penerbit Lentera, 1987)
___________
QS Lukman : 34
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang; Aku merahasiakan agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.”
(QS Thaha : 15)
Bagaimana dengan ayat Quran Surat Ibrahim [14] ayat 48 : “Pada hari Bumi diganti dengan Bumi yang lain…” ?
Al-‘Iyâsyi di dalam tafsirnya, Tafsir Al-‘Iyasyi mengutip sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Imam Ali Zainal ‘Abidin as telah menafsirkan ayat tersebut : “Bumi akan diganti dengan Bumi yang lain, yang belum ternodai oleh dosa manusia. Bumi yang baru itu muncul tanpa gunung-gunung dan tanaman-tanaman di permukaannya sebagaimana ia dibentangkan pertama kali.” (Tafsir al-‘Iyasyi 2 : 236)
Sekilas bisa dipahami ayat ini bukan menjelaskan tentang Kiamat besar, tetapi menjelaskan Kiamat Kecil yang mana Allah Swt menyelamatkan orang-orang beriman dari bencana hebat tersebut. Mudah-mudahan saya punya waktu untuk menulis artikel tentang ini. Laa Hawla wa laa quwwata illa billah…
Sumber : qitori
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar