Imam Ali as berkata, “Cukuplah seseorang dianggap sebagai pendengki, jika ia bersedih hati di saat engkau bergembira.” 1]
Semua orang sepakat bahwa dengki, iri atau sifat cemburu adalah sifat yang buruk. Tapi apa sebenarnya dengki atau iri itu?
Dengki mungkin bisa didefinisikan sebagai sebuah emosi atau perasaan yang muncul ketika seseorang melihat dirinya memiliki kekurangan dan melihat orang yang didengkinya memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Kepemilikan orang yang didengki bisa berupa : kualitas kecerdasan, kepribadian, atau bahkan prestasi.
Si pendengki mengingini apa yang dimiliki orang yang didengkinya, tetapi ia merasa tidak sanggup atau malas untuk memperoleh seperti yang dimiliki orang yang didengkinya. Penyebab lainnya adalah kecemburuan yang tak beralasan atas karunia Tuhan kepada orang yang didengkinya.
Rasul saww bersabda, “Allah berfirman kepada Musa putera Imran as, “Wahai Putera Imran! Janganlah kamu dengki kepada manusia atas apa-apa yang Aku anugerahkan kepada mereka dari karunia-Ku. Janganlah engkau bersenang hati memandang hal yang demikian itu.Dan jangan kamu turuti nafsumu untuk itu. Karena sesungguhnya seorang pendengki itu marah kepada nikmat-nikmat-Ku. Seorang pendengki itu adalah orang yang tidak menyukai pembagian-Ku, yang telah kebagikan kepada hamba-hamba-Ku” 2]
Kedengkian juga bisa muncul dari sifat rendah diri (low self esteem) *) seseorang yang diakibatkan dari persaingan sosial di suatu masyarakat yang diduga mengancam dirinya.
Ketika Allah Swt mengangkat Nabi Adam as sebagai khalifah di muka bumi, Iblis kecewa, karena dia berharap dirinyalah yang diangkat sebagai khalifah, namun Allah Swt justru mengangkat makhluk-Nya yang baru diciptakan, Adam as. Kedengkian muncul di dalam diri Iblis. Dia merasa dia lebih senior dan jauh lebih lama beribadah kepada Allah Swt.
“Mengapa Allah justru memilih Adam, mengapa bukan aku yang telah beribadah ribuan tahun. Aku hamba-Nya yang lebih senior dan lebih tua!” mungkin begitu pikir Iblis.
Padahal Allah Swt memilih Adam as, karena Adam as lebih berilmu dan rendah hati.
Imam al-Shadiq as berkata, “Sebelum memudaratkan orang yang didengki, seorang pendengki telah mendapatkan kemudaratannya lebih dulu, sebagaimana Iblis (yang dengki kepada Adam as) lebih dahulu mendapat laknat (dari Allah) karena kedengkian kepada Adam (as).” 3]
Rasulullah Saww bersabda, “Ingatlah! Janganlah kalian memusuhi nikmat Allah! Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa pula orang yang memusuhi nikmat Allah?”, Jawab Rasul saww, “(yaitu) orang-orang yang dengki.” 4]
Sedemikian parahnya penyakit dengki ini, seandainya si pendengki memperoleh hal yang sama dengan yang orang yang didengkinya, maka si pendengki tetap dengki kepada orang yang didengkinya. Si pendengki justru berharap apa yang dimiliki orang yang didengkinya hanya dimiliki oleh si pendengki.
Syekh-syekh Wahabi-Salafy memiliki kedengkian yang sedemikian membusuk di dalam hati mereka. Mereka dengki kepada Republik Islam Iran yang banyak memperoleh simpati dunia Islam.
Mereka dengki kepada Republik Islam Iran yang memiliki seorang Presiden yang zuhud, shalih, cerdas dan berani. Mereka hanya memiliki raja-raja dan pangeran-pangeran yang suka berfoya-foya dan berteman dengan Musuh-Musuh Besar Islam.
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” (Quran Surah al-Mujadilah ayat 14-15)
Para pengikut Wahabi-Salafy ini mempertanyakan : di mana rudal-rudal Iran ketika Israel menyerang Gaza?
Sebenarnya pertanyaan yang paling layak diajukan adalah : Mengapa Saudi Arabia berteman erat dengan AS yang nyata-nyata adalah penyuplai utama senjata kepada Zionis Israel?
Dan mengapa para syekh-syekh Wahabi ENGGAN mengutuk Zionis Israel? Ada apa ini?
Imam al-Baqir as berkata, “Sesungguhnya dengki itu memakan iman sebagaimana layaknya api memakan kayu bakar.” 5]
Di dalam bukunya, The Conquest of Happiness, Bertrand Russell mengatakan, “Kedengkian merupakan penyebab yang paling kuat dari Ketidakbahagiaan.” 6]
Kita berlindung kepada Allah Swt dari sifat dengki dan khianat. Na’udzu billahi mindzalik ya Ilahi…
______________________
Catatan Kaki :
1. Mizan al-Hikmah 2 :423
2. Mizan al-Hikmah 2 :424
3. Mizan al-Hikmah 2 :423
4. Mizan al-Hikmah 2,424
5. Mizan al-Hikmah 2,426
*) bukan rendah hati –
6. Bertrand Russell, (1930). The Conquest of Happiness. New York: H. Liverwright.
Sumber : qitori
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar