Apr
24
Segala kejadian sudah diatur oleh Alloh, secara tugas juga sudah dikabarkan oleh Alloh melalui kitab Al - Qur'an, dawuh- dawuhnya kanjeng Nabi Muhammad SAW. Ini perlu kita pahami, jadi kita mempelajari Al - Qur'an, mengkaji tafsir ini salah satunya adalah upaya kita untuk memasuki wilayah kasih sayang Alloh. Melalui sikap - sikap yang te pat, ketika mengalami perubahan - perubahan kehidupan. Karena hidup selalu berubah, tidak pernah tidak berubah. Orang jawa bilang ; "isuk dadi dele, wis sore dadi tempe"(Pagi kedelai sore sudah jadi tempe)."Isuk isih dadi beras,sore wis dadi sego"(pagi jadi beras sore sudah dadi nasi), sangat cepat berubah. 10 tahun yang lalu masih menjadi anak kecil yang imut - imut, sekarang sudah menjadi gadis cantik yang mempesona. itu pasti terjadi. Hal terpenting dalam setiap perubahan adalah bagaimana sampeyan tahu di mana menempatkan posisi diri. Artinya bisa menyikapi dengan benar. Sampeyan tahu sikap yang harus dihadapi. Kalau masih kecil apa yang harus dijalankan, kalau sudah dewasa apa yang harus dijalankan. Karena pasti terjadiperubahan - perubahan. Dalam rangka memasuki tugas - tugas dalam setiap perubahan itulah, harus ada pedoman - pedoman. Pedoman - pedoman itusudah dimuat, sudah dikabarkan oleh Alloh dalam kitab Al -Qur'an ini. Karena itu kita mencoba untuk membuka, mendekatkan kesadaran kita, supaya hati kita bisa terbuka, kalau terbuka bisa melihat. Hati bisa melihat artinya hati bisa merasakan pemberian - pemberian Alloh yang sudah hadir, yang sudah datang, yang sudah diputusi melalui qodo' qodar itu. Itu adalah pemberian Alloh kepada kita manusia, cuma kita manusia yang seringkali tertutup, yang tidak bisa merasakan pemberian - pemberian itu, sehingga selalu kurang dan selalu tidak punya. "Sakjane wis tapi kok rasane durong" (sebenarnya sudah tapi sepertinya (merasa) belum. Hal itu karena kita seringkalitidak bisa merasakan pemberian Alloh. Contoh lagi, misainya ; "kalau sampeyan habis maghrib, sholat jama'ah, terus habis sholat jama'ah, sampeyan "cangkruan nang ngarep langgar rokokan jedal - jedul" (daduk - duduk di depan mushola sambil merokok kebal - kebul). Kemudian dalam hati sampeyan bilang, "Wah Ngene ki mlaku - mlaku ngopi yo enak" (wah ini jalan - jalan cari warung kopi pasti enak). Kemudian sampeyan berangkat ngopi. Setelah sampai di warung, warungnya buka dan sampeyan di situ minum kopi. Coba sampeyan renungkan, sebetuinya kopi yang sampeyan minum, dihubungkan dengan krenteke (niat hati sampeyan mau minum kopi, coba sampeyan renungkan. Proses menjadi kopi, dengan keniatan untuk minum kopi, itu lebih dulu mana? Cobi sampeyan renungkan sejenak.
Sampeyan punya keniatan mau minum kog habis maghrib, tapi proses terjadinya kopi mulaikapan? Tidak ada yang tahu kan? Jadi kan lebih dulu prosesnya daripada kehendak sampeyan. Kalau begitu, keinginan manusia sebenarnya kansudah kasep, usang atau ketinggalan. Selalu ketinggalan, selalu terdahului oleh kejadian yang sudah terjadi. Sejak kapan Alloh memulai proses adanya kopi itu, mulai tumbuhnya pertanaman kopi, kemudian proses perpindahan dari perkebunan ke pabrik. Mulai pabrik membuat kopi, nggiling kopi sampai dibuat satu bungkus, satu bungkus, kemudian dikirim ke toko. Dari toko dipindah ke warung - warung. Sampai di warung, baru kamu punya kehendak ngopi. Jadi lebih dulu mana kehendak minum kopi dengan Alloh menciptakan kopi itu.
Karena itu kalausampeyan punya kehendak, kembalikan kehendak itu kepada Alloh. Masalahnanti jadi atau tidak jadi, itu sudah diatur oleh Alloh SWT. Kesadaran - kesadaran seperti itulah yang banyak sekali diterangkan di dalam al - Quran. Umpamanya seperti soal air, soal udara, soal angin, soal laut, soal gunung. Di al -Qur'an banyaksekali, mari kita nanti akan mengungkap itu semua. Bahwa itu adalah siapan - siapan rahmat yang sudah siap, sudah jadi, dan maka ini seperti ikan dalam aquarium yang kanan kiri, atas bawah, penuh dengan air. Kita ini hidup, depan belakang, kanan kiri, atas bawah, luar dalam, semuanya adalah rahmat Alloh. Kalau tidak karena rahmat Alloh, sampeyan tidak akan wujud menjadi sampeyan, dan kelangsungan wujudmu akan berhenti kalau kamu tidak dialiri kasih sayang dan rahmat Alloh. Karena itu, Mau tidak mau kita semua harus mengakui bahwa ini semua sudah, Alloh sudah mengalirkan rahmatNya kepada kita/ tanpa henti.
Maka selanjutnya di pengajian pengajian yang akan datang, kita mencoba membuka kesadaran itu melalui sentuhan - sentuhan ayat –ayat Al-Qur’an. Semoga dengan sentuhan ayat Al-Qur’an itu kita bisa membuka hati kita sendiri.
Semoga Alloh senantiasa memberikan nikmat istiqomah kepada kita, sehingga aliran nur Ilahiyah selalu menyinari setiap gerak, langkah, dan hidup kita untuk mencapai ridlo-Nya.
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Sampeyan punya keniatan mau minum kog habis maghrib, tapi proses terjadinya kopi mulaikapan? Tidak ada yang tahu kan? Jadi kan lebih dulu prosesnya daripada kehendak sampeyan. Kalau begitu, keinginan manusia sebenarnya kansudah kasep, usang atau ketinggalan. Selalu ketinggalan, selalu terdahului oleh kejadian yang sudah terjadi. Sejak kapan Alloh memulai proses adanya kopi itu, mulai tumbuhnya pertanaman kopi, kemudian proses perpindahan dari perkebunan ke pabrik. Mulai pabrik membuat kopi, nggiling kopi sampai dibuat satu bungkus, satu bungkus, kemudian dikirim ke toko. Dari toko dipindah ke warung - warung. Sampai di warung, baru kamu punya kehendak ngopi. Jadi lebih dulu mana kehendak minum kopi dengan Alloh menciptakan kopi itu.
Karena itu kalausampeyan punya kehendak, kembalikan kehendak itu kepada Alloh. Masalahnanti jadi atau tidak jadi, itu sudah diatur oleh Alloh SWT. Kesadaran - kesadaran seperti itulah yang banyak sekali diterangkan di dalam al - Quran. Umpamanya seperti soal air, soal udara, soal angin, soal laut, soal gunung. Di al -Qur'an banyaksekali, mari kita nanti akan mengungkap itu semua. Bahwa itu adalah siapan - siapan rahmat yang sudah siap, sudah jadi, dan maka ini seperti ikan dalam aquarium yang kanan kiri, atas bawah, penuh dengan air. Kita ini hidup, depan belakang, kanan kiri, atas bawah, luar dalam, semuanya adalah rahmat Alloh. Kalau tidak karena rahmat Alloh, sampeyan tidak akan wujud menjadi sampeyan, dan kelangsungan wujudmu akan berhenti kalau kamu tidak dialiri kasih sayang dan rahmat Alloh. Karena itu, Mau tidak mau kita semua harus mengakui bahwa ini semua sudah, Alloh sudah mengalirkan rahmatNya kepada kita/ tanpa henti.
Maka selanjutnya di pengajian pengajian yang akan datang, kita mencoba membuka kesadaran itu melalui sentuhan - sentuhan ayat –ayat Al-Qur’an. Semoga dengan sentuhan ayat Al-Qur’an itu kita bisa membuka hati kita sendiri.
Semoga Alloh senantiasa memberikan nikmat istiqomah kepada kita, sehingga aliran nur Ilahiyah selalu menyinari setiap gerak, langkah, dan hidup kita untuk mencapai ridlo-Nya.
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar