Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Mar 01

Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya. Rasa takut (khauf) adalah rasa pedih dan terbakarya hati disebabkan oleh kejatuhannya pada situasi yang dibenci pada masa yang akan datang. Rasa takut itu dapat bersumber dari mengalirnya dosa-dosa yang tiada pernah berhenti. Adakalanya, rasa takut kepada Allah itu bersumber dari ma’rifat terhadap sifat-sifat-Nya. Ini benar-benar khauf paling sempurna, karena orang yang mengenal Allah, pasti takut kepada-Nya.[90]

Karena itu Allah berfirman.:

ِانَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمؤا (فاطر: ۲٨)

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.” (Q.S. al-Fathir: 28)[91]

Orang yang terjerat di sarang binatang buas, tidak akan merasa takut kepadanya, kalau ia tidak tahu akan sifat binatang tersebut. Orang yang tahu persis terhadap binatang buas, mengetahui bahwa binatang buas itu pasti dapat membinasakannya. Demikian juga jika seseorang itu mengetahui bahwa Allah yang mempunyai sifat Yang Maha Tinggi, dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana tentu ia akan takut karena ancaman dan siksaan-Nya. Sebagaimana Allah telah membinasakan orang-orang yang durhaka kepadanya seperti kasus Fir’aun dan itupun tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaan Allah.

Menurut Imâm al-Ghazâlî di antara terapi untuk mencapai khauf adalah dengan cara ma’rifat kepada Allah. Ma’rifat kepada Allah akan menyebabkan seseorang itu takut kepada-Nya. Karena dengan mengetahui keagungan dan keperkasaan Allah, seperti telah diciptakannya surga berikut penghuninya dan diciptakan neraka beserta penghuninya, serta telah menetapkan kebahagiaan dan kesengsaraan kepada setiap hamba-Nya dengan benar dan adil, yang tidak dapat diubah oleh siapa pun, atau disimpangkan dari ketentuan azali-Nya. Seseorang tidak dapat mengetahui ketetapan qadha’ yang akan diterimanya dan juga ketetapan akhir kehidupannya, sementara ia dibebani pikiran, jangan-jangan kesengsaraan abadi itu ada padanya. Maka persepsi rasa takut tidak perlu dihadirkan lagi, karena ia sudah pasti takut.[92]

Bagi orang yang tidak dapat menembus hakikat ma’rifat, terapinya adalah dengan melihat, menyaksikan, memperhatikan dan menyimak perihal orang-orang yang takut. Manusia yang paling takut kepada Allah adalah para Nabi, wali, ulama, dan ahl al-Bashîrah. Sedangkan manusia yang paling merasa dirinya aman dari ancaman Allah adalah orang-orang lalai, pandanga mereka tidak ke masa lampau, tidak pula kemasa depan, serta tidak mengarahkan pandangannya untuk mengenali Allah.

Itulah di antara terapi yang diberikan oleh Imâm al-Ghazâlî dalam kitab Al-Arba´în fî Ushûl al-Dîn pada bab khauf.

Related Post



0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!