Sholawat berfungsi sebagai cahaya yang menerangi jiwa dan membuang kegelapan dalam kalbu menuju rahasia ke-Esaan Tuhan, di samping itu juga sholawat menghadirkan Nur Nabi s.a.w. agar senantiasa bertakhta pada kalbu. Sehingga keagungan diri dan perilaku Nabi Muhammad s.a.w. menjadi acuan dan tolok ukur bagi kehidupan manusia sepanjang hayatnya. Sholawat juga diartikan sebagai penyingkap tabir dari dimensi ruang dan waktu untuk menyatukan kita dengan Nur Nabi Muhammad s.a.w. Dengan membaca sholawat tidak ada lagi tabir ruang dan waktu yang memisahkan diri kita dengan Nabi Muhammad s.a.w. guna menuju persambungan (yakni perhubungan) diri dengan Allat s.w.t. Jelas sekali, membaca sholawat pada Nabi s.a.w., pada dasarnya mengandungi sebuah makna cinta dan mengagungkan, yang kemudian diikuti dengan melaksanakan sunnah secara total. Sholawat merupakan pintu untuk bisa wushul (sampai) kepada Allah (yakni keredhaanNya). – Kiyai Haji Muhyiddin AbdusShomad, Ketua Tanfidziyyah PCNU Jember.
sumber : Salafy tobat
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar