“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS Al-Mulk [67] ayat 1-2)
Rasulullah Saw bersabda, “Jika seseorang di antara kalian mati, maka sungguh telah terjadi Kiamat atas dirinya, oleh karena itu beribadahlah kalian kepada Allah seolah-olah kalian melihat-Nya dan mohon-ampunlah kalian kepada-Nya setiap saat.”
(Kanz al-‘Ummal hadis no. 42748)
Pada hadis lain, diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, “Jika mati seseorang di antara kalian maka sungguh telah terjadi Kiamat pada dirinya, dan akan dilihat (dihisab) hartanya, apakah ia gunakan untuk kebaikan atau untuk kejelekkan.”
(Kanz al-‘Ummal, hadis no. 42123)
Imam Ali as juga berkata di dalam Nahjul Balaghah, “Dengan kematian, berakhirlah urusan-ursan duniawi.” (Nahjul Balaghah, Khutbah 156)
Dalam sebuah khotbahnya, Imam Ali as mengatakan, “Sesungguhnya kematian akan mengakhiri kenikmatan Anda, merusak kesenangan Anda, dan menyingkirkan tujuan-tujuan Anda. Kematian adalah pengunjung yang tidak dikehendaki, lawan yang tak nampak, dan pembunuh yang tak bertanggung jawab.
Tali-talinya telah menjerat Anda, kejahatan-kejahatannya telah mengelilingi Anda, mata panahnya telah membidik Anda, kekuasaannya atas Anda sangat besar, penidasannya kepada Anda sedang berlansung dan sasarannya tak pernah meleset.
Sangat segera Anda akan digulung oleh kegelapan bayang-bayangnya, kekerasan sakitnya, kesuraman kesusahannya, ucapan-ucapan kosong dari kepedihan-kepedihannya, kesedihan dari kehancurannya, kepekatan dari kungkungannya…
Akan nampak seakan-akan ia telah datang kepada Anda secara amat mendadak, menghardik orang-orang yang berbisik kepada Anda, memisahkan kelompok-kelompok Anda, memusnahkan perbuatan-perbuatan Anda, meruntuhkan rumah-rumah Anda dan mengubah ahli waris Anda untuk membagi-bagi harta Anda di antara para kerabat dekat, yang tidak memberi manfaat apa pun kepada Anda, atau orang-orang dekat Anda yang bersedih yang tidak dapat melindungi Anda, atau orang-orang yang bersuka ria yang tidak menangisi Anda.
Oleh karena itu terserah kepada Anda untuk berjuang, berusaha, melengkapi diri Anda dengan bekal dari negeri perbekalan (dunia). Namun janganlah kehidupan dunia ini menipu Anda sebagaimana ia telah menipu orang-orang terdahulu, dan orang-orang terkemudian…
(Nahjul Balaghah, Khotbah 230)
Imam Ali as juga mengatakan, “Sesungguhnya Allah mempunyai seorang malaikat yang berseru setiap hari : “Melahirkan (anak) untuk kematian, mengumpulkan harta untuk kehancuran, dan mendirikan bangunan untuk keruntuhan.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah no. 132)
Imam Ali as berkata, “Saya takjub kepada orang yang melupakan kematian padahal dia selalu melihat orang mati.” (Nahjul Balaghah, Hikmah no. 126)
Imam Ali as berkata, “Setiap helaan nafas seseorang adalah langkahnya menuju ajalnya.” (Nahjul Balaghah, Hikmah no. 74)
Imam Ali as berkata, “Tidak ada kegaiban yang lebih dekat ketimbang maut.”
(Bihar al-Anwar 71: 263)
Laa hawla wa laa quwwata illa billah…
Sumber : qitori
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc
Posting Komentar