Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Di surau Abah Ikhsan masih sepi. Sepagi itu terlihat beberapa santri berkumpul di teras. Nafas mereka begitu hangat menyongsong mentari, membuat suasana surau terasa seperti hangatnya api membakar embun pagi. Meski tak begitu luas, namun surau terbuat dari papan itu rasanya cukup megah bagi hamba-hamba Allah yang hasu menikmati sarapan petuah Abah Ikhsan.
Diantara santri yang duduk bersilah sambil menunggu Abah Ikhsan, terlihat Lek Marsono dan Ahmad kasak-kusuk membicarakan seputar topik yang akan dibahas Abah Ikhsan pagi itu. “Masak terus-terusan mbahas politik, sudah hampir dua pekan ini kuliah pagi diisi persoalan politik. Toh, sampai bibir ngeweh-eweh tak ada hasilnya,” ucap Ahmad mengalihkan perhatian yang terkadang jiwa mudanya sanggup memanaskan suasana surau itu.
“Salahmu sendiri terlalu ngoyo mikir bahasan politik. Apa sih susahnya hidup ini. Masih ada jalan lain untuk berpikir. Biarlah orang ngomong ngelantur, tuding sini tuding sana. Asalkan tidak menyerang surau ini,” gelitik Lek Marsono.
“Nah, kalau masalah itu aku sepakat. Jalan Illahi, yaa… jalan kebenaran seperti yang pernah diceritakan Abah Ikhsan. Sudah dua minggu ini aku tidak pernah mendengar cerita itu. Rasanya aku rindu banget…,”.
“Bukan perasaanmu saja yang rindu cerita jalan Illahi,” potong Lek Marsono. “Tapi hatimu yang gersang. Hatimu jadi meranggas karena terlalu banyak terjadi pemberontak dalam jiwamu,” tambahnya setengah menceramai.
Beberapa santri yang semula duduk berpencar mendengar obrolan menarik itu, lantas berkumpul mengepung Lek Marsono dan Ahmad yang nampak terlihat serius diskusi.
“Hidup ini perjuangan Lek. Hidup ini harus diisi dengan ‘pemberontakan’. Kalau melihat pemimpin kita salah, pejabat salah apa kita harus diam. Sementara jiwa dan mata hati kita semakin diinjak-injak …,”.
Mendengar ocehan Ahmad seperti itu, Lek Marsono diam. Sepertinya dia tengah menelaah suasana hati Ahmad. Diam-diam dia menyepakati sebagian yang diomongkan Ahmad.
“Ya, memang harus ada pemberontakan dalam jiwa Mad. Tapi tidak bisa kita terus-terusan jadi ‘pemberontak. Ingat…jangan terlalu mengumbar nafsu,” timpalnya kalem. “Terserah kamulah Mad. Terserah hatimu menilai makna hidup ini, mau ikut kebebasan nafsumu, atau mau mengekang sebagian nafsumu terserah. Yang penting kita butuh kesejukan. Lingkungan sekitar makin panas Mad..,”.
Tanpa menunggu ocehan Lek Marsono, Ahmad teringat pelajaran yang diberikan Abah Ikhsan tentang zikrullah. Zikir sementara waktu untuk melupakan hiruk-pikuk duniawi, melupakan handai taulan, sanak keluarga, hutang, dan problem-problem yang selama ini muncul. Yakni dengan khalwat beberapa saat, untuk melupakan kembali semua pikiran kecuali hanya pada Allah.
“Assalamu’alaikum….,” suara lantang itu tiba-tiba mengejutkan seisi surau. Sedetik kemudian, jawaban salampun terdengar serempak, lebih lantang. Santri yang bergerombol secepat itu menyebar, begitu tahu yang datang Abah Ikhsan.
“Bah, pagi ini sejukkan hati kami. Tentang jalan Illahi…,” cerocos Ahmad tiba-tiba.
Abah Ikhsan cepat-cepat memungkas, ”Sudah, saya sudah tahu semuanya. Tentang khalwat kan Mad, saya sebelum datang sudah lebih dulu melakukan khalwat, tadi waktu dalam perjalanan ke sini. Saya telah melakukan beberapa menit yang lalu. Asalkan hati kita mantap dan mampu berdoa dengan khusuk kita bisa melakukan khalwat. Siapun bisa melakukannya. Tidak harus dilakukan secara berjamaah,”.
Abah Ikhsan lalu mencontohkan khalwat paling diijabi Allah itu seperti doa kepasrahan dalam khalwat, seperti dilakukan Rabi’ah al-Adawiyah, seorang budak yang berasal dari Basrah, Irak. Dalam perkembangan jiwanya, dia menjadi seorang sufi, lantaran saking cintanya kepada Allah yang tak kerkira. Di kalangan sufi, kata-kata Rabi’ah al-Adawiyah sungguh luar biasa maknanya.
Begitu pula ketika dia mengungkapkan kecintaannya kepada Allah melebihi apa pun, termasuk surga sekalipun. Begitu pula dalam doa-doannya, dia tidak pernah henti mengucap kepasrahannya. “Tuhanku, kalau aku mengabdiMu karena takut akan nerakaMu, maka bakarlah aku di neraka jahanam. Dan kalau aku mengabdiMu karena inginkan surgaMu, maka tampiklah aku dari surga itu. Adapun kalau aku mengabdiMu karena cintaku padaMu, maka janganlah tampik aku, Tuhanku, dari melihat keindahan wajahMu”.
“Camkan kata-kata kepasrahan Rabi’ah Al-Adawiyah. Begitu pasrahnya dia hingga melakukan apapun bukan lantaran suatu ajaran. Melainkan karena kecintaan semata pada Allah. Nah, kamu Mad kalau ingin mencari kesejukan cam baik-baik kata-kata Rabi’ah itu,” tutur Abah Ikhsan.
Sungguh afdol sekali khalwat dan doa kepasrahan Rabi’ah itu. Jika seandainya saja hari ini ada satu orang melakukan khalwat dan mencamkan doa Rabi’ah, besoknya tambah lagi beberapa orang dan seterusnya, maka lama-lama seluruh masyarakat akan melakukan khalwat dan mengerti cara mengungkapkan kecintaan pada Allah.
Sungguh dunia ini akan cinta damai, lebur dalam kefanaan untuk selalu mendekatkan diri pada-Nya.
Dan, seandainya saja seluruh umat manusia mampu melakukan khalwat beberapa menit saja secara bersama-sama, betapa tentram dan indahnya dunia ini. Tidak ada ledakan bom di sana-sini, pertikaian, rebutan kekuasan, semua lebur menjadi kebersamaan dan hidup saling cinta kasih

Sumber : misterionline

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


Related Post



0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!