Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Apr 24

Sayyidina Ali K.W
  1. Lisan orang mukmin bermula dari belakang hatinya, sedangkan hati orang munafik bemula dari belakang lisannya.
  2. Tidaklah lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga lurus lisannya.
  3. Demi Allah, tidaklah aku melihat seorang hamba bertaqwa dengan taqwa yang membawa manfaat baginya sehingga dia menyimpan lisannya.
  4. Sesungguhnya lisan ini senantiasa tidak mematuhi pemiliknya.
  5. Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya sese­orang tersembunyi di bawah lisannya.
  6. Ketenangan seseorang terdapat dalam pemeliharaannya terhadap lisannya.
  7. Lisanmu menuntutmu apa yang telah engkau biasakan padanya.
  8. Lisan laksana binatang buas, yang jika dilepaskan, niscaya ia akan menggigit.
  9. Jika lisan adalah alat untuk mengekspresikan apa yang muncul dalam pikiran, maka sudah seyogyanya engkau tidak menggunakan­nya dalam hal yang tidak ada dalam pikiran itu.
  10. Perkataan tetap berada dalam belenggumu selama engkau belum mengucapkannya. Jika engkau telah mengucapkan perkataan itu, maka engkaulah yang terbelenggu olehnya. Oleh karena itu, simpanlah lisanmu, sebagaimana engkau menyimpan emasmu dan perakmu. Ada kalanya perkataan itu mengandung kenikmatan, te­tapi ia membawa kepada bencana.
  11. Sedikit sekali lisan berlaku adil kepadamu, baik dalam hal menye­barkan keburukan maupun kebaikan.
  12. Timbanglah perkataanmu dengan perbuatanmu, dan sedikitkanlah ia dalam berbicara kecuali dalam kebaikan.
  13. Sesungguhnya ada kalanya diam lebih kuat daripada jawaban.
  14. Jika akal telah mencapai kesempurnaan, maka akan berkuranglah pembicaraannya.
  15. Apa yang terlewat darimu karena diammu lebih mudah bagimu untuk mendapatkannya daripada yang terlewat darimu karena per­kataanmu.
  16. Sebaik-baik perkataan seseorang adalah apa yang perbuatannya membuktikannya.
  17. Jika ringkas (dalam perkataan) sudah mencukupi, maka memper­banyak (perkataan) menunjukkan ketidakmampuan mengutarakan sesuatu. Dan jika ringkas itu dirasa kurang, maka memperbanyak (perkataan) wajib dilakukan.
  18. Barangsiapa yang banyak bicaranya, maka banyak pula kesalahan­nya; barangsiapa yang banyak kesalahannya, maka sedikit malu­nya; barangsiapa yang sedikit malunya, maka sedikit wara’nya‘ (kehati hatian dalam beragama); barangsiapa yang sedikit wara’nya, maka mati hatinya; dan barangsiapa yang mati hatinya, maka dia akan masuk neraka.

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

Related Post



0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!