Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor



Pengembara di atas jalan kepada kebenaran mestilah mempunyai kebijaksanaan, kefahaman dan pengartian yang mendalam akan fitnah sesuatu. Ini semua merupakan kelayakan awal yang harus dimilikinya.
“Allah ciptakan hamba bijaksana dan berkebolehan
yang meninggalkan dunia tempat huru hara
mereka ke laut yang hanya ombak menjadi ujian mereka
perbuatan baik adalah kapal yang menempuh gelombang”.

Orang memasuki jalan ini karena ada tingkatan yang dia tuju. Perhatiannya tetap teguh kepada tingkatan namun, dia tidak boleh abaikan pentingnya persiapan untuk pengembaraan ini. Bila dia mempersiapkan diri dia mesti berjaga-jaga jangan ditipu oleh rupa yang menawan dan dia mesti tidak membebankan dirinya dengan muatan atau menjadikan perhentian atau setesen kerohanian sebagai tingkatan terakhir.

Orang yang berada pada jalan kerohanian mengatakan segala perbuatan kepunyaan Yang Menciptakannya, manusia tidak sepenuhnya bertanggungjawab; di dalam tangannya perbuatan boleh kelihatan lain dari apa yang sebenarnya. Allah berfirman:
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (Surat al-A’raaf, ayat 99).

Inilah dasar bagi jalan ini; meninggalkan semua muatan di belakang dan bergantung kepada Allah semata-mata, tidak dibingungkan oleh rangsangan pada setesen-setesen di sepanjang perjalanan. Dalam hadis Qudsi Allah berfirman:
“Wahai Muhammad! Sampaikan khabar gembira kepada pendosa-pendosa yang Aku Maha Pengampun. Tetapi sampaikan kepada mereka yang benar-benar kepunyaan-Ku dan ikhlas pada niatnya untuk-Ku bahwa Aku sangat cemburu (terhadap apa yang mereka inginkan di samping Aku)”.

Kekeramatan yang dzahir pada mereka yang dekat dengan Allah dan Setesen kerohanian yang mereka nyatakan adalah benar. Tetapi orang-orang yang separti ini masih tidak terlepas dari rangsangan Allah dan ujian-Nya merangsang kepada dosa – kadang-kadang mereka diberi kejayaan bila mereka mula berbuat dosa, jadi mereka fikir keadaan atau keadaan mereka adalah milik mereka dan kekeramatan itu juga milik mereka. Hanya nabi-nabi dan mukjizat mereka yang bebas dari ujian demikian. Adalah dikatakan ketakutan kehilangan iman ketika tercabut nyawa dari badan adalah satu-satunya penjagaan yang akan menjamin iman pada saat akhir.

Hassan al-Basri pernah berkata bahwa kepada orang yang dekat dengan Allah berjaya melalui ketakutan mereka terhadap Allah. Di dalam diri mereka takut jauh lebih kuat dari harap karena mereka tahu bahayanya diperbodohkan oleh sifat semula jadi manusia. Tipu daya ini menarik manusia keluar dari jalan tanpa mereka menyadarinya. Dia juga berkata orang yang sihat takutkan penyakit dan harapannya adalah sedikit, sementara orang yang berpenyakit tidak lagi takutkan ditimpa penyakit dan harapannya untuk sihat bertambah.

Nabi s.a.w bersabda, “Jika ditimbang takut dan harap pada orang beriman kedua-duanya adalah sama”. Dengan rahmat Allah, ketika saat akhir kita, Allah lebihkan harapan kita dari ketakutan. Nabi s.a.w bersabda, “Semua umatku akan menghembuskan nafas terakhirnya dengan kepercayaan dan harapan kepada rahmat Allah”, karena Allah menjanjikan, “Keampunan-Ku meliputi segala-galanya”, dan, “Rahmat-Ku mendahului murka-Ku”.

Allah Maha Pemurah, Penyayang dan Pengampun, tentu sekali para hamba boleh bergantung kepada-Nya. Namun pengembara pada jalan kerohanian mesti takut dan menyelamatkan dirinya dari kemurkaan Allah. Untuk itu harus dia serahkan semua yang dimilikinya – dirinya sendiri, kewujudannya – letakkan segala-galanya di kaki-Nya dan berlindung dengan-Nya di dalam-Nya.

Wahai pencari. Duduklah di atas lutut kamu di hadapan Tuhan kamu! Akui dan bertaubat terhadap kesalahan-kesalahan kamu! Tanggalkan dari diri kamu segala kewujudan kebendaan! Akui dan bertaubat dari dosa-dosa kamu yang lalu dan nantikan di pintu keampunan-Nya tanpa membawa apa-apa, dalam keadaan berhajat penuh kepada-Nya! Jika kamu lakukan ini tentunya kamu akan menerima rahmat-Nya, berkat-Nya, ma'rifat-Nya, kasih-Nya dan belas kasihan-Nya; dan semua dosa-dosa kamu dan kekotoran kamu akan hancur dan terlucut dari kamu. karena Dia jualah Maha Besar, Pemurah, Penyayang, Tuhan yang kekal abadi, Maha Berkuasa!

Kami memohon keselamatan dan kesejahteraan ke atas penghulu kami Nabi Muhamamd s.a.w, keturunan baginda, sahabat-sahabat baginda dan sekalian pengikut baginda. Segala puji dan syukur kepunyaan Allah; kami serahkan segala-galanya ke dalam tangan-Nya.

AMIN!

Sumber : Madzhab Cinta
Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

Related Post



0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!