Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

Tidak dikhawatirkan padamu manakala Jalan yang ada padamu begitu membingungkan. Tetapi yang dikawatirkan manakala hawa nafsu mengalahkan dirimu”.
Kenapa demikian? Menurut Syeikh Ahmad al-Hadhrawih ra, “Kebenaran itu sudah jelas, Jalan juga sudah lempang, dan pendakwah telah memperdengarkan, apalagi yang masih membuat bingung, kecuali orang yang buta matahatinya?

Bahkan Abu Utsman menegaskan, “Semua makhluk Allah sesungguhnya berada di maqom syukur, namun mereka menduga bahwa dirinya ada di maqom sabar.”

Mengapa? Sebenarnya cobaan itu merupakan nikmat dariNya, karena dengan cobaan itu sang hamba kembali pada aturan kehambaannya, hingga ia mengenal siapa dirinya, dan dengan demikian ia mengenal Tuhannya.

Betapa banyak orang yang memanipulasi kebenaran, agama, dan bahkan dunia hakikat untuk kepentingan hawa nafsunya, atau bahkan ketika seseorang meraih derajat luhur malah terjebak dalam ghurur (tipudaya) nafsunya.

Nafsu ingin selalu dipandang publik, dipuji orang, disanjung, dianut, diikuti, ditakuti, dan dikagumi. Dan hasrat demikian semakin menjauhkan dirinya dari Allah, karena terdegradasi dari derajat taqarrub kepada Allah Ta’ala.

Maha Suci Allah yang menutupi rahasia keistemewaan (hambaNya) dengan tampilnya sifat-sifat manusiawi. Dan Dia Jelas dengan agungnya sifat RububiyahNya di dalam manifestasi sifat-sifat ‘Ubudiyahnya (hamba).

Rahasia keistimewaan adalah ma’rifat dan kewalian. Sedangkan sifat-sifat manusiawi itu adalah wujud kehambaannya, berupa sifat fakir, hina, lemah, dan tak berdaya di hadapan Allah Ta’ala, sebagai wujud atas pandangannya terhadap Sifat Maha CukupNya, Maha MuliaNya, Maha KuatNya dan Maha KuasaNya, yang tersembunyi dalam batin hamba.

Maka dengan munculnya sifat manusiawi itulah tertututp rahasia keistemewaannya, sehingga sifat ma’rifat dan kewaliannya tidak bisa terlihat, karena yang ada hanyalah Sifat Keagungan Rububiyah yang memancar pada sifat-sifat kehambaan itu.

Karena itu, perwujudan keistimewaanya maujud dalam sifat Ubudiyah, dan perwujudan hakikat ubudiyah adalah meninggalkan segala hal selain Allah Ta’ala.

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

Related Post



0 komentar

Posting Komentar

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!