Tafakur

Kenapa tak henti-hentinya dirimu melupakan Alloh?, Padahal sedetikpun Dia tak pernah melupakanmu, Kenapa tak henti-hentinya kau puja cinta yang tak sebenarnya?, Sedangkan Sang Maha Cinta tak pernah melepaskan Cinta-Nya darimu.

Menu

Berlangganan

Dapatkan Artikel Terbaru Sufizone

Masukkan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Visitor

DOWNLOAD PENGAJIAN KITAB AL-HIKAM
OLEH BAPAK KH. Drs. IMRON JAMIL

  • Di era perkembangan zaman dan teknologi yang sangat cepat seperti sekarang ini tentu sangat menguntungkan bagi kemaslahatan manusia seperti adanya sarana internet yang dapat dengan mudah mengakses data walaupun di belahan bumi yang berbeda hanya dengan hitungan detik. Namun disisi lain akibat dari kemajuan tersebut timbullah berbagai hal yang sangat merugikan dan mengawatirkan yaitu masuk dan tumbuh berkembangnya budaya-budaya asing yang notabenenya bertentangan dengan syariat islam seperti free sex, tawuran, mempertontonkan aurat, budaya berbohong, mengadu domba, budaya nifak, minum-minuman keras, narkotika dan lain sebagainya. Dan itu semua jika diteliti secara implisit disebabkan rendahnya pemahaman agama Islam yang mereka miliki sehingga kadar keimanan mereka pun rendah dan berakibat tidak adanya filter yang mengantisipasi hal-hal di atas. Dan akibat hal tersebut hati (al-Qalb) mereka menjadi ter-contamination dan akhirnya keruh akan kenikmatan dunia yang sesaat melupakan al-Hayat al-Abada yaitu akhirat.
  • Pengajian “Al-Hikam” atau kebanyakan masyarakat menyebutnya dengan Pengajian Tombo Ati. Adalah suatu perwujudan dari rasa keingintahuan dan kehausan akan ilmu agama Islam terutama dalam bidang tasawuf dan juga rasa keprihatinan akan dekadensi moral yang terjadi di masyarakat Ponorogo pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Mengapa demikian, karena pengajian ini khusus membahas tentang bagaimana cara menata hati dan sekaligus juga membersihkan hati (Tazkiyah al-Qalb) dari akhlak-akhlak yang tercela.
  • Alhamdulillah berkat hidayah dan nikmat Allah jama’ah pengajian “Al-Hikam” semakin hari semakin bertambah mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Dan prasarana dan sarana digunakan untuk menampung para jama’ah pun semakin banyak. Sedangkan prasarana dan sarana kami gunakan itu notabenenya masih status pinjaman kepada warga sekitar dan itu pun dirasa masih kurang untuk menampung jumlah jama’ah yang semakin bertambah. Sadar dengan perkembangan keadaan dan perubahan berarti sadar akan kelebihan, kelemahan, kesempatan dan tantangan. Dari permasalahan tersebut di atas itu yang kami jadikan landasan dalam menyusun proposal ini. Secara lebih terperinci akan disampaikan dalam bagian-bagain selanjutnya
  • Pengajian kitab “Al-Hikam” adalah pengajian yang bersifat umum dalam artian ditujukan untuk masyarakat luas sebagai sarana untuk menambah serta memperdalam pemahaman masyarakat tentang Agama Islam khusunya ilmu tasawuf. Dinamakan pengajian kitab “Al-Hikam” karena pengajian ini menggunakan kitab “Al-Hikam” yang merupakan salah satu kitab yang termasyhur dalam bidang tasawuf yang dikarang oleh Ibnu ‘Athailah asy-Syakandary.
  • Pengajian ini merupakan pengajian rutin yang dilaksanakan setiap Malam Ahad Wage mulai ba’da Maghrib sampai dengan selesai bertempat di Pondok Pesantren Subulus Salam Ngunut Babadan Ponorogo. Dan dalam pemahaman dan pengkajian kitab tersebut langsung dibimbing oleh Bapak Drs. KH. Imron Jamil dari Kabupaten Jombang Jawa Timur.
  • Jama’ah pengajian kitab “Al-Hikam” berasal dari berbagai penjuru kabupaten Ponorogo seperti dari Slahung, Jetis, Ngebel, Badegan, Kauman, Sumoroto, Babadan, dan lain sebagainya. Mulai dari anak-anak, pemuda-pemudi, bapak-ibu, dan kakek-nenek.
  • Bagi para penggermar pengajian Kitab "Al-Hikam" disini kami telah menyediakan rekaman pengajian kitab 'Al-Hikam' oleh Bapak KH. Drs. Imron Jamil dari Jombang :
  • Silahkan Klik ICON di bawah ini untuk mendonwnload (mengunduh).


Terima kasih atas kunjungan anda, kami akan berusaha menyempurnakan data kami demi kemaslahatan umat Islam dalam pemahaman Agama Islam terutama dalam Ilmu Tasawuf.

READ MORE - sufizone : Download MP3 Pengajian Al-Hikam

Takdir tidak harus persis dengan kemauan sampean. Oleh karena itu, tata krama orang yang mempunyai himmah harus mengucapkan Insya Alloh. Kalau sampean sering mengucakan insya Alloh, insya Alloh sampean tidak mudah setress. Tetapi harus dikembalikan lagi kepada soal I'timad, soal tajrid dan soal asbab yang lalu. Halah, wong semua sudah di takdirkan, maka tidak perlu ikhtiar, jangan begitu.

Himmah itu pasti ada. Itu sudah manusiawi. Setiap orang mempunyai himmah. Tetapi jangan sekali-kali himmahmu itu nglamak (keterlaluan), sampai menyaingi irodah Alloh (jangan mendahului kehendak Alloh). Itu penting. Kalau tidak disadari dengan pemhaman seperti itu, pikiran anda akan mudah rancu. Alloh sering memberikan sesuatu ketika seseorang itu sudah tidak berharap. Terkadang, lain profesi kyai dengan seksama, sampean mengajar, santri yang datang diajar. Ada orang bodoh diajari. Diundang mengaji, berangkat, secara tidak sengaja mendapat kenalan, "Nganu Yi (begini Kyai), ada orang yang membutuhkan tanah cukup luas. Panjenengan (anda) sering mengaji dimana-mana, pasti banyak informasi. Barang kali ada orang yang menjual tanahnya pak kyai?" kemudian anda menjawab; " Ada, kemudian anda menjawab; " Ada, di Jombang ada orang yang menjual tnah 40 hektar sampai sekarang belum laku. Saya hanya memberikan informasi saja." Secara tidak sengaja, transaksi pun dilakukan sendiri, kemudian mendapatkan uang, sehingga dengan tidak terasa Kyai merangkap menjadi biro jasa makelar tanah.

Tetapi contoh diatas bukan kehendak sendiri. Hal seperti itu tidak apa-apa. Seandainya sampean sudah berada pada kedudukan tajrid. Usaha sudah dipadati semu. Lha kok tahu-tahu ada Orang ngajak petung dilalah petunge jodo (tahu-tahu ada orang yang mengajak transaksi dan cocok). Tur yo barokah (bahkan juga barokah). Contohnya, nalikane enak-enakan wiridan ono tamu (ketika anda sedang asyik membaca wirid, kemudian ada tamu). Nganu lho mas, sampean kan dulu pernah di pasar sepeda sana tho? (begini mas, anda dulu pernah berdagang di pasar sepedah sana kan). Ketika dia sudah tidak memiliki harapan atas sesuatu, barulah ia diberi oleh Alloh. Sebaliknya, ketika orang itu masih karep (berharap) justru tidak diberi. Itulah salah satu bentuk sunnatullah, seperti itulah kebiasaan Alloh member.

Hal seperti itu juga sulit. Lek ngono aku tak gak karep wae (wah, kalau begitu aku nggak usah berharap sekalian (biar diberi oleh Alloh). Ngono kuwi yo malah karep (seperti itu malah menunjukkan harapan yang kuat).

Orang yang sudah tidak berharap, biasanya oleh Alloh malah diberi. Karena Alloh welas (belas kasih) kepada sampean. Akan tetapi, jika anda mempunyai keinginan langsung diberi, punya keinginan langsung diberi, punya keinginan langsung terwujud, jangan-jangan sampean nanti akan mengaku menjadi "Gusti Alloh". Padahal sampean tidak akan mampu bertanggungjawab menjadi "Gusti Alloh". Nanti akan berbenturan dengan kodrat, esensi, atau asli posisi anda sebagai hamba itu hilang. Wong petrok kok dadi ratu (Petrok kok menjadi raja). Petrok itu menjadi Punokawan (empat sekawan) saja. Yang menjadi raja biar Kresno atau Puntodewo saja. Itu namanya Nglenggono
ing urip, nrimo ing pandum (lapang dalam hidup, menerima pemberian apa adanya). Mengerti tugasnya menjadi manusia.

Penjelasan di atas sebenarnya erat hubungannya dengan soal tajrid dan soal asbab. Himmah sangat erat hubungannya dengan asbab dan tajrid. Meskipun himmah sampean melalui tajrid sangat keras, "Jika aku mententeng (serius) lewat tajrid pasti aku cepat mukasyafah, cepat mendapatkan karomah. Karena aku tidak mengurus dunia sama sekali. Aku menjadi orang yang zuhud, sembarang karir (segala sesuatu) dicukupi oleh Alloh". Kalau kata-kata itu berasal dari dirimu sendiri berarti sampean secara langsung tidak sadar, bahwa sampean yang sedang membalik posisi Alloh menjadi buruh, dan sampean menjadi Juragan (tuan). Bagaimana tidak, wong angger karep keturutan (setiap keinginan terwujud), kapan-kapan karep keturutan (ketika berkeinginan terwujud).

Lama-lama anda akan punya mental "pokok aku karep kudu dituruti" (kalau aku mau harus terwujud), 'Aku' harus dituruti. Segala sesuatu 'kudu' (harus), itu siapa yang sampean paksa? Memaksa orang? Apakah orang itu bisa menuruti kemauan sampean?, Siapa yang bisa menuruti kemauan sampean? Ya hanya Alloh.

Apabila anda keterlaluan seperti halnya diatas, terus memaksa Alloh, bagaimana bisa? Setiap mempunyai himmah harus keturutan. Terkadang malah mekso (memaksa), pokok niki kedah keturutan Gusti! (pokoknya ini harus dikabulkan Gusti!), "karena yang sakit keponakan saya, dukunnya saya sendiri. Jika tidak sembuh saya malu Gusti". Akhirnya, diam-diam tidak terasa Gusti Alloh sampean jadikan pelayan, sampean yang memerintah Alloh. Itu namanya su'ul adab (buruk tatakrama), sampean ora duwe unggah-ungguh (anda tidak mempunyai tata karma), wong kawulo kok mekso bendoro (hamba kok memaksa tuannya).

Oleh karena itu, apapun himmah anda, sampean harus terus menyadari bahwa himmah apapun yang ada pada otak ini merupakan pantulan irodah dari Alloh ta'ala. Soal irodah yang terjadi yang mana, yang tidak terjadi yang mana, terserah Alloh. Karena Alloh yang mempunyai wewenang. "Alloh menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki").

Sebenarnya hal itu sudah biasa kita lakukan. Bahka cita-cita setinggi apapun, dan secepat apapun itu terselenggara, sebenarnya itu bukan sebab cita-citanya. Akan tetapi hal itu masuk dalam lingkaran takdir, Berarti, cita-cita itu tidak bisa menembus batas-batas takdir.

Sudahlah kalau memang sampean ditakdirkan menjadi Kyai, tetap saja posisimu yang benar adalah sebagai Kyai. Meskipun sampean mempuyai cita-cita bisnis, tidak juga berhasil. Namun terkadang sesuatu yang tidak sengaja malah ada hasilnya.

Kemudian sampean menjawabnya, ada apa? Sampean kan pengalaman menaksir sepeda (anda berpengalaman menaksir sepeda). Ini ada sepeda. Kalau menurut taksiran sampean harganya berapa? Kemunian anda mentaksir, itu paling mahal lima juta, yo tulung sampean dolno pisan (ya saya minta tolong dijualkan sekalian). Kemudian ada teman anda yang butuh sepedah. Sepeda itu pun terjual dengan harga enam juta rupiah. Jadi tanpa sengaja, duduk dirumah mendapat uang satu juta. Hal itu bisa saja terjadi jika memang ditakdirkan oleh Alloh.

Himmah itu jangan dipaksa menembus takdir. Kalau sampean paksakan, maka sampean akan sengsara sendiri. Himmah cukup erat kaitannya dengan takdir dan ikhtiar. Kadang-kadang tidak perlu ikhtiar, kalau ditakdir sukses oleh Alloh , ya sukses. Meskipun ikhtiar sampean njleput (usaha keras) kalau ditakdirkan tidak jadi, ya tidak jadi. Kenapa harus repot-repot bekerja. Benturannya pasti seperti itu.

Takdir pasti terjadi, Himmah adalah manusiawi yang wajar adanya. Tumandang (bekerja) adalah kewajiban yang ditetapkan oleh Tuhannya. Sudah jelas, Tumandang iku perintah kang kudu dilakoni (bekerja adalah perintah yang harus dijalankan). Himmah atau cita-cita merupakan sinyal irodah dari Alloh yang harus diterima. Takdir sing dumadi (yang terjadi) merupakan keputusan akhir dari Alloh yang harus diyakini.

Persoalannya, terkadang sinyal tadi dihubungkan begini, ikhtiar, qodho'-qodar itu menjadi satu saling terkait. Ini yang menyebabkan konslet. Ikhtiar adalah perintah. Takdir merupakan keputusan Alloh.

Takdir pasti terjadi, sedangkan ikhtiar merupakan perintah yang harus dijalani. Ketika ikhtiar tidak seseuai dengan hasilnya, jangan terbiasa bilang, "wah, saya terlanjur melakukan ini" terlanjur itu merupakan bagian dari takdir Alloh, jangan bilang terlanjur'. Kalau kamu melakukan ikhtiar, trus kok tidak cocok dengan angan-anganmu. Memang kamu ditakdirkan tidak cocok. Begitu saja. Enak, tidak perlu dipikir rumit.

Artinya apa? Kamu itu kawulo (hamba) kudu nglenggono (harus legawa), menerima segala keputusan dari Alloh dengan penuh ridlo. Tapi mengapa terasa berat dan sulit untuk menembus hal semacam itu? Hal itu tidak lain karena nafsu. Nafsu sering kali ingin mendapat nama atau posisi. Meskipun tidak ikut memiliki, tapi ingin mengakui, itu kebiasaan nafsu manusia. Meskipun tidak ikut memiliki yang penting ikut punya nama. Contohnya, nafsu menuntun ikut berkata "Ngono oku lek gak aku mosok iso" (hal seperti itu kalau bukan aku tidak akan bisa) Lek gak aku (kalau bukan aku). Itulah kata-kata nafsu yang selalu ikut mengakui, sehingga terkadang kita sulit untuk mau dan mampu menerima takdir dari Alloh.


(Bersambung…….)

KH. Imron Jamil


Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

READ MORE - Sufizone : Semangat Yang Menggelora Tidak Bisa Menerobos Tirai Takdir.(Bagian kedua)

Yeh Allah 15 Sebab Dicabutnya Berkah


Berkah adalah sesuatu yang tumbuh dan bertambah, sedangkan tabarruk adalah do’a seorang manusia atau selainnya untuk memohon berkah. Allah SWT menjadikan berkah hanya bagi -Nya yang beriman, bertaqwa dan shaleh. Firman Allah dalam surat Al-A’raaf ayat 96 yang artinya “Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…”

Beberapa sebab dicabutnya Berkah :

1. Tidak adanya Taqwa dan Tidak takut kepada Allah SWT.
2. Tidak Ikhlas dalam beramal.
3. Tidak menyebut nama Allah SWT dalam setiap perbuatan dan tidak melakukan Dzikir serta Ibadah kepada-Nya.

Setiap perbuatan yang tidak diawali dengan Bismillah, maka perbuatan itu terputus untuk memperoleh kebaikan dan berkah, bahkan perbuatan anda tersebut akan disertai syetan.

4. Memakan barang yang dan yang dihasilkan dari perbuatan .
5. Tidak berbakti kepada kedua orang tua dan menyia-nyiakan .
6. Memutus tali silaturahmi dan hubungan kekerabatan.
7. Sikap Bakhil dan tidak mau ber-infaq.

Allah SWT memberkahi harta yang hanya disimpan oleh pemiliknya dan enggan untuk menginfakkannya, karena perbuatan tersebut adalah perbuatan bakhil yang sangat tercela dan dibenci.

Allah SWT Berfirman : “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepadaorang – orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan – kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( QS.Al-Baqarah(2): 271 )

Fiman Allah SWT : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, Seratus . Allah melipat gandakan() bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (-Nya) lagi Maha Mengetahui” ( QS.Al-Baqarah(2): 261 )

8. Tidak bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya.

9. Tidak Ridha terhadap apa yang diberikan Allah dan tidak pernah merasa puas (tidak qana’ah).

10. Melakukan perbuatan maksiat dan dosa, serta enggan bertaubat dan beristighfar.

11. Tidak mendidik anak dengan ajaran Diennullaah.
Anak kita adalah tumpuan hati kita, pengharum jantung kita, pewangi aroma dunia dan buah kehidupan kita. Siapa saja yang berlaku buruk terhadap anak maka ia telah merugi dan telah melakukan ketidak patutan. Anak kita adalah madu kehidupan kita.

12. Berbuat kerusakan dan keburukan dimuka bumi.
13. Tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya.
14. Pertengkaran dan perselisihan antara suami-istri.
15. Mendoakan kecelakaan bagi diri sendiri, anak-anak dan harta benda.

Tidak ada kebaikan dan keberkahan pada dirimu, anakmu atau harta bendamu jika engkau mendoakannya dengan kecelakaan, karena terkadang Allah mengabulkan doamu pada saat itu, maka terjadilah musibah dan engkau menyesal ketika penyesalan tak berguna lagi.

Semoga bermanfaat bagi kita semua,,!!!Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa’atubu Ilaik



www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

READ MORE - 15 Sebab Dicabutnya Berkah

Muhammad arabic 10 Nama Nama Sahabat yang Dijamin Masuk Surga


Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga berdasarkan berikut: Tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ASYARAHdari sahabat Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk ke Aisyah ra dan bersabda: “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah menjawab : “Tentu, ya Rasulullah.” Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”

singkat 10 Sahabat

1. Abu Bakar bin Abi Qahafah (As siddiq), adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah, hanya berbeda keluarga. Bila berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga Hasyimi. Keutamaannya, adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq yang . Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah. Belum pernah ada orang yang menyaksikan minum arak atau pun menyembah berhala. Dia tidak pernah berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah selalu mengutamakan ketimbang para sahabatnya yang lain sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain.

“Jika ditimbang dengan seluruh niscaya akan lebih berat . ”(HR. Al Baihaqi)

Al Qur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya seperti yang dikatakan dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40. Dalam masa yang singkat sebagai Khalifah, telah banyak memperbarui kehidupan kaum muslimin, memerangi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan AlQur’an dalam lembaran-lembaran dimulai.

2. Umar Ibnul Khattab, ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah SAW dan masih satu kakek yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fatimah daan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun keenam kenabian dan sebelum Umar telah ada 39 orang lelaki dan 26 wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar dikenal sebagai seorang yang pandai berdiskusi, berdialog, memecahkan permasalahan serta bertempramen kasar. Setelah Umar masuk Islam, da’wah kemudian dilakukan secara terang-terangan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah segelintir orang yang berhijrah dengan terang-terangan. Ia sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata, ”Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapayang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di belakang lembah ini!” Mendengar perkataan Umar tak seorangpunyang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan firmanNya seperti saat peristiwa kematian Abdullah bin Ubay (QS 9:84), ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan saat perang Badar, pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat Al Anfal.

Sebagai khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya, sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab.

3. Utsman bin Affan, sebuah Hadits yang menggambarkan pribadi Utsman : “Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku adalah , dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsmanlah yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin. Pada masa kepemimpinannya Utsman merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah .

4. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia yang menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah, Ali yang sangat sederhana kehidupannya.

5. Sahabat kelima yang dijamin oleh Rasulullah SAW masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah yang pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan kekar serta sangat kuat inilah yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah, ”Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau adalah Thalhah kebajikan.” Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, ”Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah.”

6. Azzubair bin Awwam, sahabat yang berikutnya, adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia terima dari pamannya sendiri. Kepahlawanan Azzubair ibnul Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash. Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan.

Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, ”Setiap memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.” Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti yang mengantarkan makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin, Umar mengirimkan empat ribu prajurityang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia menulis surat yang isinya, ”Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang. Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad ibnul Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam.” Demikianlah dengan izin Allah, pasukankaum muslimin berhasil meraih kemenangan.

7. Adalah Abdurrahman bin Auf, yang disebutkan berikutnya, adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat berhijrah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan saat beliau meninggal, wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar yang masih hidup mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu sekitar seratusorang , termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah berdoa: “Semoga Allah memberi minum kepadanya airdari mata air Salsabil di surga.”

8. Sahabat yang disebutkan berikutnya adalah Saad bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah fisabilillah, seorang yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamannya.

9. Said bin Zaid, adik ipar Umar, adalah orang yang dididik oleh seorang ayah yang beroleh bihayah Islam tanpa melalui kitab atau mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan Abu Dzar Al Ghifari. Banyak orang yang lemah berkumpul di mereka untuk memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.

10. Nama terakhir yang meraih jaminan surga adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, yang akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22. Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang menempel pada kedua rahang Rasulullah, dan dengan begitu beliau rela kehilangan giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat , seperti dalam sabda beliau : “Tiap-tiap ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”




www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

READ MORE - 10 Nama-Nama Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

smile0111 25 Pertanyaan untuk calon istri


Penulis: Dzikrullah dan Khadijah Haawarij dalam Majalah Alia No.02 th IV.
————————————————————————————————————————–
Anda tertarik pada semua karakternya. anda ingin berkenalan lebih dalam. Tujuannya untuk menjajaki apakah hubungan suami isteri yg suci dan dahsyat itu bisa dibangun bersama anda. Anda berdua sudah saling bertukar curriculum vitae, kawan-kawan dan kerabat sudah saling bertukar

informasi kepada anda dan dia. Anda ingin bertemu dan mengajukan beberapa pertanyaan.

Berwudhu’-lah dulu, laksanakan shalat sunnat dua rakaat, mintalah Allah merengkuh anda dan mengendalikan lisan serta gerak-gerik anda.

Ucapkanlah ta’awudz, dan bismillah dg jelas di hadapannya, lalu ajukan pertanyaan2 dibawah ini sambil menggantungkan diri anda hanya kepada Allah yg telah menciptakan anda dan dia.

1. Bagaimana anda pertama kali mengenal Allah? Tolong ceritakan sedetil mungkin.
2. Siapakah laki2 yg paling anda cintai? (jawabannya haruslah )
3. Bagaimana cara anda mempelajari al-qur-an dan bagaimana cara anda mengajarkan al-quran kepada orang lain.
4. Seorang suami bertanggung jawab atas keselamatan istrinya dunia-akherat. Pada saat yg sama, dia harus menempatkan ibunya sebagai wanita utama dalam hidupnya, yg merupakan kuncinya mendapatkan syurga. supaya keduanya bisa terjaga dengan baik.
5. Tolong sebutkan 5 hal terpenting yg anda harapkan dari . Apapun jawabannya akan menggambarkan akidahnya, akhlaqnya, wawasannya, dan cita2 hidupnya.
6. Apa saja kelemahan yg menurut anda tdk bisa dari seorang calon suami.
7. Apa yang anda fahami tentang taat kepada suami karena Allah Subhanahu wa ta’ala? Bagaimana anda akan melaksanakannya?
8. Kalau suami anda menyakiti anda dengan kata-katanya, apa yg akan anda lakukan?
9. Kalau suami anda memukul anda dengan tangannya, akan anda lakukan?
10. kalau suami anda tertarik pada wanita lain, akan anda lakukan?
11. Tolong ceritakan bagaimana hubungan anda dengan Allah saat ini
12. Dalam seminggu terakhir, Berapa kali anda gagal bangun shalat malam/ tahajjud?13. Dalam seminggu terakhir, Berapa hari yg anda lewatkan tanpa bershodaqoh atau berinfaq untukorang miskin dan sabilillah?
14. Tolong sebutkan 5 langkah pertama dan yang akan anda lakukan secara istiqomah untuk membangun rumah tangga yang taat kpada Allah dan Rasul-Nya? Kenapa anda memilih ke-5 langkah tersebut ? Bagaimana cara anda melaksanakannya?
15. Sebagai suami, ada 3 hal yg insyaAllah akan selalu saya perbaiki dalam diri saya secara bersungguh2 sampai saya mati yaitu ibadah, ilmu dan ‘amal shalih saya. Apa saran anda untuk saya?
16. Tentang Ayah dan Ibu anda, ceritakan sebanyak mungkin hal penting yg menurut anda perlu saya ketahui tentang beliau?
17. Sejak anda dewasa, pernahkah anda membuat beliau berdua sangat marah? Apa sebabnya? Apa yg anda lakukan setelah itu?
18. Dalam seminggu terakhir, berapa kali anda mencium tangan dan memeluknya dengan mesra? Kalau anda tinggal kota dengan beliau, berapa kali anda menelponnya dalam seminggu terakhir? Apa kata2 yang paling sering anda sampaikan ke beliau sebelum anda menutup telepon?
19. Jika Ayah anda melakukan kesalahan, apa yg anda lakukan utk mengingatkannya?
20. Menurut anda, adakah hal tertentu dari Ayah anda- apakah itu perkataan maupun perbuatan- yang sangat mempengaruhi cara anda menghadapi lelaki, terutama kelak suami anda? Apakah itu?
21. Jika kelak terjadi pertengkaran atau ketegangan antara Ayah anda dan suami anda, apa yg akan anda lakukan?
22. Apa saja yg menurut anda bisa menghancurkan sebuah hubungan suami isteri? Apa rencana anda untuk menghindarinya?
23. Apa saja menurut anda bisa menggagalkan sebuah rumah tangga dalam menghasilkan anak2 yg shalih? Apa rencana anda utk menghindarinya?
24. Ttg mencari nafkah, kalau pendapatan ekonomi RT anda kurang memadai, Apa yg akan anda lakukan?
25. Bagaimana mati yg anda inginkan? Apa rencana2 anda utk itu?

Mudah-mudahan Allah ta’ala membuka segala sesuatu yang paling mendasar, untuk anda ketahui tentang dia, lewat pertanyaan-pertanyaan diatas. Tetapi ada satu hal kecil yang perlu anda lakukan sebelum anda bertemu dia. Pergilah kedepan cermin, pandangilah bayangan

mata anda, lalu tanyakan satu persatu pertanyaan diatas tadi kepada diri anda sendiri, dan jawablah dengan jujur.


www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

READ MORE - 25 Pertanyaan untuk calon istri

2Lisan 21 25 Pertanyaan untuk calon suami

Penulis: Dzikrullah dan Khadijah Haawarij dalam Majalah Alia No.02 th IV
————————————————————————————————————————–
Jangan hanya bertanya tentang penghasilan, dimana akan . Tanyakanlah hal2 yg jauh lebih penting kepada calon suami- misalnya, sedalam apa cintanya kepada Allah…

Dia ingin berkenalan lebih jauh dengan anda. Tujuannya untuk menjajaki apakah hubungan suami isteri ygsuci dan dahsyat itu bisa dibangun bersama anda. Anda berdua sudah saling bertukar curriculum vitae, kawan-kawan dan kerabat sudah saling bertukar informasi kepada anda dan dia. Dia ingin bertemu dan mengajukan beberapa pertanyaan. Sebaliknya, dia juga siap membuka dirinya untuk ditanya-tanya oleh anda.

Berwudhu’-lah dulu, laksanakan shalat sunnat dua rakaat, mintalah Allah merengkuh anda dan mengendalikan lisan serta . Ucapkanlah ta’awudz, dan dg jelas di hadapannya, lalu ajukan pertanyaan2 dibawah ini sambil menggantungkan diri anda hanya kepada Allah yg telah menciptakan anda dan dia.

1. Bagaimana anda pertama kali mengenal Allah? Tolong ceritakan sedetil mungkin.

2. kali anda bertaubat yg sungguh sungguh? Kalau boleh tahu, kesalahan apakah yang anda mintakan ampun kpada Allah waktu itu? Pernahkah anda mengulangi kesalahan itu? Apa yg akan mungkin membuat anda terjerumus lagi pada kesalahan itu di masa mendatang? (jika dia menganggap itu aib yang anda tak perlu tahu, jangan sekali-kali anda mendesaknya untuk menjawab. Tunjukkan rasa hormat anda atas pilihannya untuk tidak menjawab).

3. Adakah kesalahan kepada Allah yang selalu anda lakukan dan sampai belum anda mintakan ampun kpada Allah? Kalau boleh tahu kesalahan apakah itu? (Begitu juga yang ini)

4. Seberapa sering anda ingkar kepada Allah terutama kalau sedang sendirian? Dalam bentuk apa keingkaran anda itu? (Begitu juga yang ini)

5. Tolong ceritakan bagaimana hubungan anda dengan Allah saat ini

6. Dalam seminggu terakhir, Berapa kali anda gagal mengikuti shalat fardhu berjamaah sesudah adzan berkumandang? Kenapa?

7. Dalam seminggu terakhir, Berapa kali anda gagal membaca Quran minimal 50 ayat per hari? Kenapa?

8. Dalam seminggu terakhir, Berapa kali anda gagal bangun shalat malam/ tahajjud?

9. Dalam seminggu terakhir, Berapa hari yg anda lewatkan tanpa bershodaqoh atau berinfaq untuk orang miskin dan sabilillah?

10. Tolong sebutkan 5 langkah pertama dan yang akan anda lakukan secara istiqomah untuk tangga yang taat kpada Allah dan Rasul-Nya? Kenapa anda memilih ke-5 langkah tersebut ? Bagaimana cara anda melaksanakannya?

11. Saya mau buka rahasia. Sebenarnya, saya sudah memiliki seorang laki-laki yang sangat saya cintai. Orangnya kalem, pintar, ganteng, dan sangat sopan. Hanya kepada dia saya memberikan cinta saya lebih dari kepada lelaki lain. Bersediakah anda mengizinkan saya melanjutkan cinta saya kepada lelaki ini, kalau anda suami saya? (Biarkan dia salah tingkah dulu. Mungkin juga dia akan menjawab secara emosional. Perhatikan mimic wajahnya, wajah seperti itulah yang akan anda lihat setiap kali kelak anda bertengkar dan mengingatkan dia dengan ayat Allah atau hadist Rasulullah. Setelah anda merekam mimic wajahnya, barulah anda katakana…)laki-laki itu bernama Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana caranya supaya saya semakin mencintai beliau, lebih dari saya mencintai suami saya?

12. Apa saja rencana anda dalam menghidupkan sunnah nabi Muhammad Shallallohu ‘alaihi wa sallam dalam rumah tangga yang akan anda bangun? Bagaimana anda akan melaksanakannya?

13. Ada 3 hal yg insyaAllah akan selalu saya perbaiki dalam diri saya secara bersungguh2 sampai saya mati yaitu ibadah, ilmu dan ‘amal shalih saya. Apa saran anda untuk saya?

14. Tentang Ibu anda, ceritakan sebanyak mungkin hal penting yg menurut anda perlu saya ketahui tentang beliau?

15. Sejak anda dewasa, pernahkah anda membuat beliau sangat marah? Apa sebabnya? Apa yg anda lakukan setelah itu?

16. Dalam seminggu terakhir, berapa kali anda mencium tangan dan memeluknya dengan mesra? Kalau anda tinggal kota dengan beliau, berapa kali anda menelponnya dalam seminggu terakhir? Apa kata2 sering anda sampaikan ke beliau sebelum anda menutup telepon?

17. Jika Ibu anda melakukan kesalahan, apa yg anda lakukan utk mengingatkannya?

18. Menurut anda, adakah hal tertentu dari ibu anda- apakah itu perkataan maupun perbuatan- yang sangat mempengaruhi cara anda memperlakukan wanita, terutama kelak isteri anda? Apakah itu?
19. Jika kelak terjadi pertengkaran atau ketegangan antara Ibu dan isteri anda, apa yg akan anda lakukan?
20. Tentang Ayah anda, ceritakan hal2 penting yg menurut anda perlu saya ketahui ttg beliau?

21. Apa saja yg menurut anda bisa menghancurkan sebuah hubungan suami isteri? Apa rencana anda untuk menghindarinya?

22. Apa saja menurut anda bisa menggagalkan sebuah rumah tangga dalam menghasilkan anak2 yg shalih? Apa rencana anda utk menghindarinya?

23. Ttg mencari nafkah, kalau pendapatan ekonomi RT anda kurang memadai, jenis pekerjaan apa yg sebaiknya dilakukan oleh isteri anda utk membantu mencari nafkah?

24. Ta’adud ( menikahi lebih dari satu isteri) merupakan salah satu aturan Allah yg , berikut syarat dan akibat2nya baik utk laki2 dan perempuan. Apa pandangan anda ttg ta’addud?

25. Bagaimana mati yg ? Apa rencana2 anda utk itu?

Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala membuka segala sesuatu mendasar, untuk anda ketahui tentang dia, lewat pertanyaan-pertanyaan diatas. Tetapi ada satu hal kecil yang perlu anda lakukan sebelum anda bertemu dia. Pergilah kedepan cermin, pandangilah bayangan mata anda, lalu tanyakan satu persatu pertanyaan diatas tadi kepada diri anda sendiri, dan jawablah dengan jujur.




www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

READ MORE - 25 Pertanyaan untuk calon suami

neraka21 Penyebab Kebanyakan Wanita Masuk Neraka

Sahabat yang dirahmati Allah,
Suatu perkara yang pasti bahawa Syurga dan Neraka adalah dua tempat yang Allah s.w.t. ciptakan. Syurga diciptakanNya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Muslimin dan Muslimat dan Neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum Musyrikin, Musyrikat dan pelaku dosa yang Allah s.w.t. telah melarang darinya. Setiap Muslim yang mengerti keadaan Syurga dan Neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Syurga dan terhindar jauh dari Neraka, inilah .

Membicarakan tentang Neraka dan penghuninya, yang mana mayoritas penghuninya adalah wanita kerana sebab-sebab yang akan dijelaskan nanti.

Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni Neraka alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah s.w.t. di dalam Al Quran tentang Neraka dan azab yang tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.

Allah s.w.t. berfirman yang maksudnya :
“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang , yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Surah At Tahrim ayat 6)

Imam At-Tobari (rahimahu ‘Llah) menyatakan di dalam tafsirnya : “Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari Neraka.”

Ibnu Abbas r.a juga mentafsirkan ayat ini : “Beramallah kamu dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kamu untuk bermaksiat kepadaNya dan perintahkan kamu untuk berzikir, nescaya Allah menyelamatkan kamu dari Neraka.”

Masih banyak tafsir para sahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan dari Neraka dengan mengerjakan amalan dan menjauhi maksiat kepada Allah s.w.t.

Di dalam lainnya Allah s.w.t. berfirmanyang bermaksud :
“Peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Surah Al Baqarah ayat 24)

Sahabat yang dimuliakan, Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan Neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.

Kedahsyatan dan kengerian Neraka juga dinyatakan Rasulullah s.a.w di dalam hadis yang sahih dari Abu Hurairah r.a bahawasanya baginda bersabdayang bermaksud :
“Api kamu yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bahagian dari 70 bahagian Neraka Jahanam.”

Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api Neraka yang panasnya 70 kali ganda dibandingkan dengan panas api dunia? Semoga Allah S.W.T. menyelamatkan kita dari api Neraka.

WANITA PENGHUNI NERAKA

Mengenai hal ini, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
“Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah s.a.w tentang penghuni Syurga yang majoritinya adalah fuqara (para fakir miskin) dan Neraka yang majoriti penghuninya adalah wanita. Tetapi hadis ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang menyebabkan mereka dimasukkan ke dalam Neraka dan menjadi majoriti penghuninya, namun demikian sebab-sebab tersebut disebutkan dalam hadis lainnya.

Di dalam kisah solat gerhana matahari, Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya melakukan solat gerhana padanya dengan solat yang panjang , Rasulullah s.a.w melihat Syurga dan Neraka. Ketika beginda melihat Neraka beginda bersabda kepada para sahabatnya:

“ … dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Para sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Baginda s.a.w menjawab : “Kerana kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah s.a.w menjelaskan tentang wanita penghuni Neraka, baginda bersabda :

“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta. Mereka tidak masuk Syurga dan tidak mendapatkan wanginya Syurga padahal wanginya boleh didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Dari Imran bin Husain dia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
“Sesungguhnya penduduk Syurga yang paling sedikit adalah wanita.”
(Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi (rahimahu ‘Llah) menjelaskan maksud hadis di atas dengan pernyataannya :

“Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Syurga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat kerana kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum lelaki dari akhirat disebabkan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.”
(Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tazkirah halaman 369)

Jika kita perhatikan keterangan dan hadith di atas dengan insaf, nescaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam Neraka bahkan menjadi majoriti penghuniya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoriti dari penghuni Syurga.

1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya :

Rasulullah s.a.w menjelaskan hal ini pada sabda baginda di atas tadi. Kekufuran seumpama ini terlalu banyak kita dapati di tengah-tengah kaum muslimin, iaitu seorang isteri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak sesuai dengan kehendak isteri sebagaimana kata pepatah,’panas setahun dihapus oleh hujan sehari’. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang isteri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan suami kerana Allah s.w.t. tidak akan melihat isteri seumpama ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah s.a.w :

“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.”
(Hadis Riwayat Nasaie)

Hadis di atas adalah peringatan keras bagi kaum wanita muslimah yang menginginkan keredhaan Allah s.w.t. dan SyurgaNya. Maka tidak layaklah bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal kekurangan yang tidak sepatutnya untuk diperbesar-besarkan.

Jika sedemikian keadaannya, maka sangat tidak sesuai sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah s.a.w sebagai majoriti kaum yang masuk ke dalam Neraka walaupun mereka tidak kekal didalamnya.

Cukup sekiranya isteri-isteri Rasulullah s.a.w dan para sohabiyah sebagai suri tauladan bagi isteri-isteri kaum muslimin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.

2. Durhaka Terhadap Suami

Kedurhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :

1. Derhaka dengan ucapan.
2. Derhaka dengan perbuatan.
3. Derhaka dengan ucapan dan perbuatan.

Bentuk pertama ialah seorang isteri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kederhakaan seperti ini sering dilakukan seorang isteri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.

Termasuk bentuk kederhakaan ini ialah apabila seorang isteri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang dibenarkan oleh syara’. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan yang bermaksud untuk menjatuh dan merosak kehormatannya sehingga suaminya dipandang hina di mata orang lain. Begitu juga apabila seorang isteri meminta talak atau di khulu’ (dicerai) tanpa sebab syar’i. Atau ia mendakwa telah dianiaya atau dizalimi suaminya atau lain-lainnya.

Permintaan cerai biasanya di awali dengan pertengkaran antara suami dan isteri kerana ketidakpuasan isteri terhadap kebaikan dan usaha suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya kerana suaminya berusaha mengamalkan syari’at-syari’at Allah s.w.t. dan sunnah-sunnah Rasulullah s.a.w. Sungguh hina sekali apa yang dilakukan isteri seperti ini terhadap suaminya.

Ingatlah sabda Rasulullah s.a.w :
“Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’ie) maka haram baginya mencium wangi Syurga.” (Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi )

Bentuk kederhakaan kedua yang dilakukan para isteri terjadi apabila seorang isteri tidak mahu melayani keperluan batiniyah suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang seumpamanya.

Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang isteri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Tindakan ini sebenarnya adalah seakan-akan seorang isteri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’ie. Demikian pula jika isteri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya (aurat), menerima tetamu tanpa izin suaminya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang lain-lain.

Begiti juga apabila seorang isteri tidak mau berdandan atau mempercantikkan diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal-hal itu, melakukan puasa sunat tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti solat atau puasa Ramadhan.

Maka setiap isteri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah isteri yang durhaka terhadap suami dan telah melakukan maksiat kepada Allah s.w.t. Jika kedua bentuk kederhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang isteri maka ia dikatakan sebagai isteri yang derhaka dengan ucapan dan perbuatannya.

Sungguh rugi wanita yang melakukan kederhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke Neraka daripada jalan ke Syurga kerana memang biasanya wanita yang melakukan kederhakaan-kederhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.

Jalan menuju Syurga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga yang indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di hujung jalan ini ada Syurga yang Allah sediakan untuk hamba-hambaNya yang sabar menempuhnya.

Ketahuilah pula bahawa jalan menuju ke Neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sedarlah bahawa Neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mahu berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.

Hanya wanita yang bijaksanalah yang mahu bertaubat kepada Allah s.w.t. dan meminta maaf kepada suaminya dari kederhakaan-kederhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya.

3. Tabarruj

Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang wajib ditutupnya dari pandangan lelaki bukan mahramnya.

Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah s.a.w tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang disebabkan pakaian yang mereka pakai tipisnya, berseluar ketat menampakkan bahagian-bahagian tubuh tertentu, tidak menutup aurat sepertimana yang berlaku di dalam masyarakat kita. Sebagaimana yang dihuraikan oleh Ibnul ‘Abdil Barr rahimahu ‘Llah ketika menjelaskan sabda Rasulullah s.a.w tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan :

“Wanita-wanita yang dimaksudkan Rasulullah s.a.w adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan tubuhnya atapun yang menunjukkan bentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada zahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .”

Mereka adalah wanita-wanita yang suka dan amat gembira apabila berjaya menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah s.w.t. telah melarang hal ini dalam firmanNya yang bermkasud :

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (Surah An Nur ayat 310)

Imam Az-Zahabi rahimahu ‘Llah menyatakan di dalam kitab Al Kabair :
“Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang dipakai oleh mereka, memakai minyak wangi dengan yang seumpanya jika mereka keluar rumah … .”

Dengan perbuatan seperti ini bererti mereka secara tidak langsung menyeret kaum lelaki ke dalam Neraka, kerana pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoncang keimanan yang kukuh sekalipun, apa lagi iman yang lemah yang tidak dikuatkan dengan ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Rasulullah sendiri menyatakan di dalam hadis yang sahih bahwa :

“ Fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum lelaki adalah fitnahnya wanita.”

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sejarah sudah membuktikan bahawa betapa banyak tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada Allah s.w.t. hancur hanya disebabkan pujuk-rayu wanita. Bahkan berapa banyak persaudaraan di antara kaum muslimin terputus hanya disebabkan wanita. Berapa banyak anak yang menderhaka kepada ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi gejala-gejala lainnya yang dapat membuktikan bahawa wanita seumpama mereka ini memang layak untuk tidak mendapatkan wanginya Syurga.

Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum lelaki ke dalam lembah dosa yang hina, terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan tubuh mereka kepada kaum lelaki. Tidak menghairankan lagi jika di sana-sini terjadi jenayah dan kezaliman terhadap kaum wanita, kerana yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri.

Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang disaran oleh Islam yang akan menyelamatkan kaum wanita dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak. Jangan diikut pemikiran sekular pemimpin-pemimpin wanita Islam yang cuba mempertikaikan hukum-hukum Allah dan mempertikaikan hak-hak wanita yang telah dinyatakan di dalam al-Qur’an.

Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud :
“Dan tinggallah kamu di rumah-rumah kamu dan janganlah kamu bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Surah Al Ahzab ayat 33)

Masih banyak sebab-sebab lainnya yang menyebabkan wanita menjadi penghuni majoriti Neraka. Tetapi cukuplah dengan tiga sebab ini sahaja yang dijelaskan di sini kerana memang tiga perkara inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat kita.

Rasulullah s.a.w pernah menerangkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari azab Neraka. Ketika beginda selesai berkhutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah s.w.t. dan anjuran untuk mentaatiNya. Baginda pun bangkit mendatangi kaum wanita, baginda menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian baginda bersabda :

“Bersedekahlah kamu semua. Kerana kebanyakan kamu adalah kayu api Jahanam!”

Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?”

Baginda menjawab : “Kerana kamu banyak mengeluh dan kamu kufur terhadap suami!” (Hadis Riwayat Al- Bukhari)

Bersedekahlah kerana sedekah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kaum wanita dari azab Neraka. Semoga Allah s.w.t. menyelamatkan kita dari azab-Nya. Amin.



www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc

READ MORE - Penyebab Kebanyakan Wanita Masuk Neraka

Muslimah2lisan 101 Alasan Mengapa Saya Pakai Jilbab

1. Menjalankan syi’ar Islam.
2. Berniat untuk ibadah.
3. Menutup aurat terhadap muhrim.
4. Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.
5. Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah beliau.
6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas tiada putus.
8. Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan itu wajib.
9. Agar kaum wanita menutup auratnya.
10. Bukan karena gaya-gayaan.
11. Bukan karena mengikut trend.
12. Bukan karena berlagak sok suci.
13. Lebih baik sok suci dari pada sok zholim ^_^ .
14. Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.
15. Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan yang hanya menjadi objek nafsu semata.
16. Jilbab cocok untuk semua menjaga dirinya dari objek nafsu semata.
17. Saya ingin menjadi wanita solihah.
18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
19. Jilbab adalah pakaian taqwa.
20. Jilbab adalah identitas wanita muslimah.
21. Diawali dengan mengenakan , saya ingin menapak jalan ke surga.
22. Menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.
23. Istri-istri muslimah.
24. Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.
25. Mereka merupakan panutan seluruh muslimah, begitu juga saya.
26. Semoga Allah memberikan kepada kita balasan yang sama seperti mereka.
27. Untuk meninggikan izzah Islam.
28. Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah).
29. Jilbab lebih melindungi diri.
30. Membuat saya lebih merasa aman.
31. Menjaga diri dari gangguan lelaki usil.
32. Menjaga diri dari obyek pandangan lelaki yang hanya ingin ‘ mata’.
33. Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.
34. Menjaga diri dari mata lelaki .
35. Menjaga diri dari tangan-tangan usil yang ingin menjamah.
36. Menghin dari zina mata dan zina hati.
37. Merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.
38. Jilbab dapat menghindari saya dari sikap-sikap yang negatif.
39. Jilbab dapat menghapus keinginan-keinginan yang menyimpang.
40. Membuat saya lebih bersahaja.
41. Membuat saya lebih khusyu’.
42. Mejauhkan saya dari perbuatan dosa (insyaAllah).
43. Membuat saya malu bila berbuat dosa.
44. Mendekatkan saya pada Allah.
45. Mendekatkan saya pada Rasulullah.
46. Mendekatkan saya pada nabi-nabi-Nya.
47. Mendekatkan saya pada sesama muslim.
48. Mendekatkan saya pada ajaran Islam.
49. Membuat saya tetap ingin belajar tentang Islam.
50. Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.
51. Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.
52. Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak ada yang kuno.
53. Berjilbab bukan sesuatu yang kuno.
54. Mengatakan berjilbab itu kuno berarti telah menggugat otoritas Allah.
55. Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.
56. Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini.
57. Merupakan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami.
58. Membedakan diri dari penganut agama lain.
59. dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman.
60. Memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.
61. Menghilangkan keraguan saya bila ingin menyapa saudari muslimah.
62. menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.
63. Membuat saya lebih terlihat anggun.
64. Membuat saya terlihat menyenangkan.
65. Membuat saya lebih terlihat wanita.
66. Tidak terlihat seperti laki-laki.
67. Membuat saya selalu berada dalam lingkungan yang Islami.
68. Jilbab menjaga saya dari pergaulan yang salah.
69. saya, dengan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.
70. Wanita yang baik (salihah) dengan lelaki yang baik (salih) pula.
71. Mudah-mudahan saya diberi jodoh lelaki yang salih.
72. Jodoh merupakan urusan Allah.
73. Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.
74. saya dalam beraktifitas..
75. Membuat lebih mudah bergerak.
76. Jilbab menjagaku sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh
77. Sangat repot bila memakai pakaian wanita seperti trend saat ini (yang ketat).
78. Saya tidak suka memakai celana jeans.
79. Celana jeans yang ketat dapat menyebabkan kanker karena suhu di sekitar tidak beraturan.
80. Menghemat waktu dalam berpakaian.
81. Menghemat waktu dalam berhias.
82. Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.
83. Menghemat biaya untuk membeli pakaian yang sedang trend.
84. Menghemat biaya untuk membeli make up.
85. Melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit.
86. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
87. Meminimalkan penyakit kanker kulit.
88. Sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit sehingga kulit jadi kering.
89. Meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertenu.
90. Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.
91. Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok yang berakibat kebotakan.
92. Menuntun saya untuk hidup lebih sederhana.
93. Menghindari hidup yang konsumtif.
94. Membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya.
95. Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.
96. Menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.
97. Lebih mudah dalam menabung.
98. Memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.
99. Memiliki kesempatan lebih banyak untuk berinfaq dan sedekah.
100. Itu berarti lebih banyak beramal untuk bekal di hari kemudian.
101. Membuat saya merasa menjadi wanita seutuhnya.

Sebenarnya, pasti alasannya lebih dari 101, lebih banyak dari itu.




www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - 101 Alasan Mengapa Saya Pakai Jilbab

Kurban1 Makna Kurban dan Sebab Pensyariatannya

Binatang kurban adalah yang disembelih pada hari-hari Nahr dengan syarat-syarat khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Adapun hewan yang disembelih bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, maka ia tidak disebut sebagai kurban, seperti ternak yang disembelih untuk dijual, dimakan dan untuk jamuan tamu. Di samping itu ternak disembelih bukan pada hari-hari Nahr juga tidak bisa disebut sebagai , walaupun diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Juga tidak bisa disebut sebagai kurban hewan yang disembelih dengan niat akikah, dam haji Tamattu’, dam haji Qiran, hukuman karena meninggalkan salah satu kewajiban haji ataupun melakukan salah satu larangan haji. Juga tidak bisa disebut kurban hewan yang disembelih sebagai untuk tanah Haram dan para fakir miskin di dalamnya.

Tujuan dari penyembelihan adalah bersyukur kepada Allah ta’ala atas nikmat hidup yang Dia berikan hingga hari-hari utama pada bulan Dzulhijjah. Hal ini sebagaimana kesyukuran Nabi Ibrahim a.s. dengan menyembelih seekor jantan yang besar karena kehidupan anaknya, Isma’il a.s.. Di samping itu, penyembelihan kurban sebagai implementasi dari rasa syukur kepada Allah ta’ala atas izin-Nya untuk menyaksikan hari-hari besar tersebut dan atas -Nya untuk beramal saleh. Karena hari-hari tersebut termasuk hari-hari terbaik Allah ta’ala yang Dia gunakan untuk bersumpah di dalam firman-Nya,

“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.” (al-Fajr: 1-2).

Rasulullah saw. juga bersabda tentangnya,

((مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ)). يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: ((وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ)).
“Tidak ada satu hari pun yang amal saleh di dalamnya lebih disukai Allah ‘azza wajalla dari hari-hari ini”. Maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Lalu para sahabat bertanya, “Apakah tidak juga jihad fi sabilillah?” Rasulullah saw. menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seorang lelaki yang pergi berjihad dengan membawa jiwa dan hartanya kemudian keduanya tidak kembali sama sekali”. (HR. Bukhari dan yang lainnya dari Ibnu Abbas).

Islam sebagai agama yang benar mengajarkan kepada para pengikutnya agar kebahagiaan mereka hanya untuk Allah, karena Allah dan berkat anugerah Allah.

“Katakanlah, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58).

Maka hari raya Idul Fitri dan Idul Adha merupakan hari bahagia karena seorang muslim telah mampu menunaikan ketaatan kepada Allah dan mendapatkan -Nya serta ridha-Nya. Hal ini agar seorang muslim terbiasa menjadikan kebahagiaannya, kesedihannya dan pemberiannya murni karena Allah semata. Juga agar dia hidup dan mati untuk Allah semata.

Ibadah kurban disyariatkan berdasarkan Alquran, Sunnah dan Ijma’.
Dalam Alquran Allah berfirman,

“Maka dirikanlah salat karena Rabbmu; dan berkorbanlah.” (al-Kautsar: 2).

Di antara tafsir ayat ini adalah lakukanlah salat Ied dan sembelihlah kurban berupa unta dan sebagainya.

Adapun dalil dari Sunnah, maka ada yang berupa Sunnah Qauliyah dan ada juga Sunnah Fi’liyah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda,

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
“Barang siapa memiliki kemampuan sedangkan dia tidak menyembelih kurban, maka jangan mendekati tempat salat kami”.

Diriwayatkan juga dari Anas bin Malik r.a., dia berkata, “Nabi saw. menyembelih kurban berupa dua ekor kambing jantan yang besar dan bertanduk. Beliau menyembelih sendiri keduanya. Dan ketika menyembelih, beliau membaca basmalah dan bertakbir. Dan beliau meletakkan kaki beliau di atas sisi tubuh keduanya”.

Umat Islam juga berijmak tentang masyruknya menyembelih kurban.

Adapun hukumnya, maka menurut jumhur ulama ia adalah sunnah mu’akkad, yaitu tidak berdosa jika meninggalkannya, namun seorang muslim yang mampu kehilangan kebaikan yang banyak jika tidak melakukannya.

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُوْنِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَإنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الْأَرْضِ فَطِيْبُوا بِهَا نَفْسًا
“Tidak ada ibadah yang dilakukan seorang manusia pada hari Nahr yang lebih Allah sukai melebihi mengalirkan darah. Sesungguhnya kelak pada hari kiamat, itu akan datang utuh dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah itu diterima di sisi Allah sebelum ia jatuh ke bumi. Oleh karena itu, hendaklah hati kalian rela dengan ibadah kurban itu.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim. Dan Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadis hasan gharib”, dia ia dishahihkan oleh Hakim”).

Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum meyembelih kurban adalah wajib. Di antara ulama yang berpendapat wajib adalah Abu Hanifah dan Malik dalam salah satu pendapatnya.

Di antara para ulama yang berpendapat bahwa hukumnya sunah, ada yang berpendapat bahwa ia adalah sunah ‘ain yang hanya berlaku untuk pelakunya saja. Ada juga yang berpendapat bahwa hukumnya adalah sunah ‘ain bagi orang yang sendirian dan sunah kifayah bagi satu keluarga. Dan ini adalah pendapat para ulama Mazhab Syafi’i dan para ulama Mazhab Hambali. Dan pendapat inilah yang kami pilih. Dengan ini, maka satuorang bisa menyembelih kurban untuk dirinya sendiri dan untuk anggota keluarganya walaupun dengan seekor kambing.

Abu Ayub al-Anshari r.a. berkata, “Dulu kami menyembelih seekor kambing atas nama diri kami dan anggota keluarga kami. Setelah ituorang-orang saling membanggakan diri, sehingga penyembelihan kurban menjadi alat untuk berbangga-bangga”. (HR Malik dan dishahihkan oleh Nawawi dalam al-Majmû’).

Anggota keluarga yang dimaksud adalah orang-orang yang menjadi tanggung jawab penyembelih tersebut. Dan maksud dari sunah kifayah adalah gugurnya tuntutan untuk melakukannya dari semuaorang jika telah dilakukan oleh salah seorang dari mereka, bukan setiap mereka mendapatkan pahala dari kurban itu, kecuali jika orang yang menyembelih berniat mengikutkan mereka dalam pahala kurban tersebut.

Wallahu subhânahu wa ta’âlâ a’lam.


www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE - Makna Kurban dan Sebab Pensyari’atannya

MUHAMMAD2 Puteri Puteri Rasulullah SAW

1. ZAINAB BINTI RASULULLAH SAW.
Zainab adalah putri tertua Rasulullah SAW.. Rasulullah SAW. telah menikahkannya dengan sepupu beliau, yaitu Abul ‘Ash bin Rabi’ sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, atau ketika belum tersebar di tengah-tengah mereka. lbu Abul ‘Ash adalah Halah binti Khuwaylid, bibi Zainab dari pihak ibu. Dari pernikahannya dengan Abul ‘Ash mereka mempunyai dua orang anak: Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika masih kanak-kanak dan Umamah tumbuh dewasa dan kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra. setelah wafatnya Fatimah ra.

Setelah berumah tangga, Zainab tinggal bersama Abul ‘Ash bin Rabi’ suaminya. Hingga pada suatu ketika, pada saat suaminya pergi bekerja, Zainab mengunjungi ibunya. Dan ia dapatkan keluarganya telah mendapatkan suatu karunia dengan diangkatnya, ayahnya, Muhammad SAW. menjadi Nabi akhir jaman. Zainab mendengarkan keterangan tentang dari ibunya, Khadijah ra.. Keterangan ini membuat hatinya lembut dan menerima hidayah . Dan keislamannya ini ia pegang dengan teguh, walaupun ia belum menerangkan keislamannya kepada suaminya, Abul ‘Ash.

Sedangkan Abul ‘Ash bin Rabi’ adalah termasuk orang-orang musyrik yang menyembah berhala. Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai peniaga. Ia sering meninggalkan Zainab untuk keperluan dagangnya. la sudah mendengar tentang pengakuan Muhammad sebagai Nabi SAW.. Namun, ia tidak mengetahui bahwa istrinya, Zainab sudah memeluk . Pada tahun ke-6 setelah Nabi SAW. ke Madinah.

Abul ‘Ash bin Rabi’ pergi ke Syria beserta kafilah-kafilah Quraisy untuk berdagang. Ketika Rasulullah SAW. mendengar bahwa ada kafilah Quraisy yang sedang kembali dari Syria, beliau mengirim Zaid bin Haritsah ra. bersama 313 pasukan muslimin untuk menyerang kafilah Quraisy ini. Mereka menghadang kafilah ini di dekat Al-is di Badar pada bulan jumadil Awal. Mereka menangkap kafilah itu dan barang-barang yang dibawanya serta menahan beberapaorang dari kafilah itu, termasuk Abul ‘Ash bin Rabi’. Ketika penduduk Mekkah datang unluk menebus para tawanan, maka saudara laki-laki Abul ‘Ash, yaitu Amar bin Rabi’, telah datang untuk menebus dirinya. Ketika itu, Zainab istri Abul ‘Ash masih tinggal di Mekkah. la pun telah mendengar berita serangan kaum muslimin atas kafilah-kafilah Quraisy termasuk berita tertawannya Abul ‘Ash.

Berita ini sangat meiiyedihkannya. Lalu ia mengirimkan kalungnya yang terbuat dari batu onyx Zafar hadiah dari ibunya, Khadijah binti Khuwaylid ra.. Zafar adalah sebuah gunung di Yaman. Khadijah binti Khuwaylid telah memberikan kalung itu kepada Zainab ketika ia akan menikah dengan Abul ‘Ash bin Rabi’. Dan kali ini, Zainab mengirimkan kalung itu sebagai tebusan atas suaminya, Abul ‘Ash. Kalung itu sampai di tangan Rasulullah SAW. Ketika beliau SAW. melihat kalung itu, beliau segera mengenalinya. Dan kalung itu mengingatkan beliau kepada istrinya yang sangat ia sayangi, Khadijah. Beliau berkata, ‘Seorang Mukmin adatah penolong bagiorang Mukmin lainnya. Setidaknya mereka memberikan perlindungan. Kita lindungi orang yang dilindungi oleh Zainab. jika kalian bisa mencari jalan untuk niembebaskan Abul ‘Ash kepada Zainab dan mengembalikan kalungnya itu kepadanya, maka lakukaniah.’ Mereka menjawab, ‘Baik, ya Rasulullah SAW’ Maka mereka segera membebaskan Abul ‘Ash dan mengembalikan kalung itu kepada Zainab.

Kemudian Rasulullah SAW. menyuruh Abul ‘Ash agar berjanji untuk membiarkan Zainab bergabung bersama Rasulullah SAW. Dia pun berjanji dan memenuhi janjinya itu. Ketika Rasulullah SAW. pulang ke rumahnya, Zainab datang menemuinya dan meminta untuk mengembalikan kepada Abul ‘Ash apa yang pernah diambil darinya. Beliau mengabulkannya. Pada kesempatan itu, Beliau pun telah melarang Zainab agar tidak mendatangi Abul ‘Ash, karena dia tidak halal bagi Zainab selama dia masih kafir. lalu Abul ‘Ash kembali ke Mekkah dan menyelesaikan semua kewajibannya. Kemudian dia masuk dan kembali kepada Rasulutiah SAW sebagai seorang . Dia berhijrah pada bulan Muharram, 7 Hijriyah. Maka Rasulullah SAW. pun mengembalikan Zainab kepadanya, berdasarkan pernikahannya yang pertama.

Zainab wafat 8 Hijriyah. Orang-orang yang memandikan jenazahnya ketika itu, antara lain ialah; Ummu Aiman, Saudah binti Zam’ah, dan Ummu Salamah ra.. Rasulullah SAW. berpesan kepada mereka yang akan memandikan jenazahnya ketika itu, ‘Basuhiah dia dalarn jumlah Vang ganjil, 3 atau 5 kali atau iebih jika kalian merasa lebih baik begitu. Mulailah dari sisi kanan dan anggota-anggota wudhu. Mandikan dia dengan air dan bunga. Bubuhi sedikit kapur barus pada air siraman yang terakhir. Jika kalian sudah selesai beritahukaniah kepadaku.’ Ketika itu, rambut jenazah dikepang meniadi tiga kepangan, di samping dan di depan lalu dikebelakangkan. Setelah selesai dari memandikan jenazah, memberitahukan kepada Nabi SAW. Lalu Nabi SAW memberikan selimutnya dan berkata, ‘Kafanilah dia dengan kain ini.’

2. RUQAYYAH BINTI RASULULLAH SAW.
Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hat itu sangat tidak disukai oleh Khadijah ra.. Karena ia telah mengenal perilaku ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk dan jahat. ta khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah,orang yang paling memusuhi Rasulullah SAW. dan . Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi SAW. dan para sahabat ra.. Begitu pufa istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah SAW. dan memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah SAW., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedu,7 tangan Abu lahab, (Al lahab: 1) Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab berkata kepada keduaorang putranya, Utbah dan Utaibah, ‘Kepalaku tidak haial bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan .’ Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah mericeraikan istrinya tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah dinikahkan oleh Rasulullah SAW. dengan Utsman bin Affan ra.

Hati Ruqayyah pun berseri-seri dengan pernikahannya ini. Karena Utsman adalah seorang yang beriman teguh, berbudi luhur, tampan, kaya raya, dan dari golongan bangsawan Quraisy. Setelah pernikahan itu, penderitaan kaum muslimin bertambah berat, dengan tekanan dan penindasan dari kafirin Quraisy. Ketika semakin hari penderitaan kaum muslimin, termasuk keluarga Rasulutlah SAW. bertambah berat, maka dengan berat hati Nabi SAW. mengijinkan Utsman beserta keluarganya dan beberapa muslim lainnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Ketika itu Rasulullah SAW. bersabda, ‘Pergilah ke negeri Habasyah, karena di sana ada seorang raja yang terkenal baik budinya, tidak suka menganiaya siapapun, Di sana adalah bumi yang melindungi kebenaran. Pergilah kalian ke sana. Sehingga Allah akan membebaskan kalian dari penderitaan ini.’

Maka berangkatlah satu kafilah untuk berhijrah dengan diketuai oleh Utsman bin Affan ra. Rasulullah SAW. bersabda tentang mereka, Mereka adalahorang yang pertama kali karena Allah setelah Nabi Luth as.’ Setibanya di Habasyah mereka memperoleh perlakuan yang sangat baik dari Raja Habasyah. Mereka hidup tenang dan tenteram, hingga datanglah berita bahwa keadaan kaum muslimin di Mekkah telah aman. Mendengar berita tersebut, disertai kerinduan kepada kampung halaman, maka Utsman memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpimnya itu akan kembali lagi ke kampung halamannya di Mekkah. Mereka pun kembali. Namun apa yang dijumpai adalah berbeda dengan apa yang mereka dengar ketika di Habasyah. Pada masa itu, mereka mendapati keadaan kaum muslimin yang mendapatkan penderitaan lebih parah lagi. Pembantaian dan penyiksaan atas kaum muslimin semakin meningkat. Sehingga rombongan ini tidak berani memasuki Mekkah pada siang hari. Ketika malam telah menyelimuti kota Mekkah, barulah mereka mengunjungi rumah masingmasing yang dirasa aman. Ruqayyah pun masuk ke rumahnya, melepas rindu terhadaporang tua dan saudara-saudaranya.

Namun ketika matanya beredar ke sekeliling rumah, ia tidak menjumpai satu sosok manusia yang sangat ia rindukan. la bertanya, ‘Mana ibu?….. mana ibu?….’ Saudara-saudaranya terdiam tidak menjawab. Maka Ruqayyah pun sadar, orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu telah tiada. Ruqayyah menangis. Hatinya sangat bergetar, bumi pun rasanya berputar atas kepergiannya. Penderitaan hatinya, ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tidak lama berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu Abdullah yang lahir ketika pertama, telah meninggal dunia pula. Padahal nama Abdullah adalah kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu Abdullah. Abdullah masih berusia dua tahun, ketika seekor ayam jantan mematuk mukanya sehingga mukanya bengkak, maka Allah mencabut nyawanya. Ruqayyah tidak mempunyai anak lagi setelah itu.

Dia ke Madinah setelah Rasulullah SAWj. . Ketika Rasulullah SAW. bersiap-siap untuk perang Badar, Ruqayyah jatuh sakit, sehingga Rasulullah SAW. menyuruh Utsman bin Affan agar tetap tinggal di Madinah untuk merawatnya. Namun maut telah menjemput Ruqayyah ketika Rasulullah SAW. masih berada di medan Badar pada bulan Ramadhan. Kemudian berita wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah ke Badar. Dan kemenangan kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah SAW. beserta pasukannya dari Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah disambut dengan berita penguburan Ruqayyah ra. Pada saat wafatnya Ruqayyah, Rasulullah SAW. berkata, Bergabunglah dengan pendahulu kita, Utsman bin Maz’un.’

Para wanita menangisi kepergian Ruqayyah. Sehingga Umar bin Khattab ra. datang kepada para wanita itu dan memukuli mereka dengan cambuknya agar mereka tidak keterlaluan dalam menangisi jenazah Ruqayyah. Akan tetapi Rasulullah SAW. menahan tangan Umar ra. dan berkata, ‘Biarkaniah mereka menangis, ya Umar. Tetapi hati-hatilah dengan bisikan syaitan. Yang datang dari hati dan mata adalah dari Allah dan merupakan rahmat. Yang datang dari tangan dan lidah adalah dari syaitan.’

3. UMMU KULTSUM BINTI RASULULLAH SAW.
Ummu Kultsum adalah adik Ruqayyah ra., putri Rasulullah SAW. Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelurn mereka mengenal . Lalu ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk dengan lapang dada. Dan dakwah Nabi SAW. yang selalu ditentang oleh Abu lahab beserta keluarganya ini, menyebabkan Allah telah mewahyukan kepada Nabi SAW. firman-Nya yang berbunyi, Maka celakalah kedua tangan Abu lahab’(Al-lahab: 1) ‘ Setelah tutun ayat ini, Abu lahab berkata kepads Utaibah anaknya, “Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan putri Nabi. Maka dia pun menceraikan istrinya, Ummu Kultsum begitu saja. Utaibah mendatangi Nabi SAW. dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Rasulullah SAW. Atas periakuan itu, maka Rasulullah SAW. telah berdoa kepada Allah, agar mengirimkan anjing-anjing-Nya untuk membinasakan Utaibah. Dan apa yang telah didoakan oleh Nabi SAW. terhadap Utaibah itu benar-benar teriadi.

Dalam suatu perjalanan, seekor singa yang ganas teiah memilih Utaibah di antara teman-temannya untuk diterkam kepalanya. Utaibah mati dalam keadaan yang sangat mengerikan. Setelah bercerai, maka Ummu Kultsum kembali tinggal bersama Rasulullah SAW. di Mekkah. Dia ikut ke Madinah ketika Rasulullah SAW. berhijrah, kemudian tinggal di sana bersama keluarga Rasulullah SAW. Ruqayyah dan Ummu Kultsum adalah dua orang saudara yang perjalanan hidup mereka hampir sama. Mereka berdua teriahir dari bapak yang sama, ibu yang sama, suami mereka pun kakak beradik yang namanya mempunyai arti yang sama; Utbah dan Utaibah, mempunyai mertua yang sama, masuk pada hari yang sama, bercerai pada hari yang sama, dan setelah perceraian itu, mereka mempunyai suami yang sama pula.

Ketika Ruqayyah meninggal dunia, maka Utsman bin Affan ra. menikahi Ummu Kultsum yang masih perawan yang belum terjamah oleb Utaibah. Pada waktu itu adalah bulan Rabi’ul-Awwal, tahun ke-3 Hijriyah. Dan keduanya baru berkumpul pada bulan Jumadits-Tsani. Mereka hidup bersama sampai Ummu Kultsum meninggal dunia tanpa mendapatkan seorang anak pun. Ummu Kultsum meninggal dunia pada bulan Sya’ban tahun ke-9 Hijriyah. Rasulullah SAW. berkata, ‘Seandainya aku mempunyai sepuluh orang putri, maka aku akan tetap menikahkan mereka dengan Utsman.’ Ummu Kultsum adaiah seorang wanita yang cantik. la senang memakai jubah sutra yang bergaris. Pada hari wafatnya, jenazahnya telah dimandikan oleh Asma’ binti Umais dan Shafiah binti Abdul Muthalib. jenazahnya ditempatkan di atas sebuah keranda yang terbuat dari batang polgon palem yang baru dipotong. Dan pada saat penguburannya, Rasulullah SAW. duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum dengan berlinangan air mata. Beliau berkata, siapa di antara kalian yang tidak bercampur dengan istrinya tadi malam?’ Abu Thalhah ra. berkata, ‘Aku, ya Rasulullah SAW’ lalu Beliau menyuruhnya, “Turunlah kamu.” Maka Abu Thalhah turun dan menguburkan Ummu Kultsum ra.

4. FATIMAH BINTI RASULULLAH SAW.
Pada suatu ketika, Abu Bakar ra. pernah datang kepada Rasulullah SAW. dan meminang Fatimah ra. untuk dijadian sebagai istrinya. Hal itu dijawab oleh Beliau SAW. dengan halus, “Wahai Abu Bakar, tunggulah ketetapan tentang Fatimah.’ Jawaban Rasulullah SAW. ini diceritakan oleh Abu Bakar ra. kepada Umar bin Khattab ra.. Umar berkata, itu artinya beliau menolakmu, wahai Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar ra. menyarankan kepada Umar ra, ‘Sekarang cobalah kamu yang menanyai Rasulullah SAW. untuk meminang Fatimah.’ Atas anjuran tersebut, maka Umar ra. pergi menjumpai Rasulullah SAW. dan meminta kepada Beliau SAW. untuk menikahkan Fatimah ra. dengannya. Pada kali itu pun Rasulullah SAW. menjawab, ‘Wahai Umar, Tunggulah ketetapan tentangnya.’ Setelah dijawab demikian, Umar ra. menemui Abu Bakar dan menceritakan hal ini kepadanya. ‘Berarti beliau juga telah menolakmu wahai Umar.’ Kata Abu Bakar ra.. Selanjutnya keluarga Ali ra. telah menyarankan kepada Ali ra., ‘Mintalah kepada Rasulullah SAW. agar kamu dapat meminang Fatimah.’ Maka Ali ra. mendatangi Rasulullah SAW. untuk meminang Fatimah. Pinangan ini diterima oleh beliau dengan baik. Dan pada hari itu juga Rasulullah SAW. telah menikahkannya dengan Fatimah ra. dengan mahar beberapa pakaian bekas dan kulit domba.

Dan ketika itu, perlengkapan pengantin wanitanya antara lain adalah tempat tidur dari dedaunan kurma, bantal kulit berisi jerami, bejana kulit kecil dan kantong air dari kulit. Untuk pernikahan itu, Ali ra. telah menjual seekor unta miliknya dan sebagian barang-barangnya, sehingga terkumpul 480 dirham. Setelah terkumpul Rasulullah SAW. menyuruh Ali, “Belikaniah dua pertiga dari uang itu untuk wangi-wangian dan yang sepertiganya untuk barang-barang.’ Setelah menikahi Fatimah, maka Nabi SAW. berkata kepada Ali ra., ‘Carilah rumah’. Maka Ali pun mencari sebuah rurnah untuk tempat tinggainya bersama keluarga baru. la menemukan sebuah rumah yang agak jauh dari kediaman Rasulullah SAW. Karena rasa sayang Rasulullah SAW. kepada Fatimah, beliau berkata kepada Fatimah, ‘Aku ingin kalian pindah agar berdekatan denganku.’ Fatimah menjawab, ‘Sebaiknya ayahanda, meminta kepada Haritsa bin Nu’man untuk pindah demi aku.’ Rasulullah SAW. menjawab, ‘Haritsa dulu pernah pindah demi kita, jadi aku enggan untuk memintanya kembali.’ Hal ini telah terdengar oleh Haritsa, sehingga ia datang menemui Rasulullah SAW. dan berkata, ‘Ya Rasulullah SAW, aku telah mendengar bahwa engkau ingin agar Fatirnah pindah ke dekat rumahmu. Rumah-rumahku adalah rumah Bani Najjar yang paling dekat ke rumahmu. Aku dan hartaku adalah untuk Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, Ya Rasulullah SAW. aku lebih menyukai uang yang engkau ambil dariku daripada yang tinggal.’ Rasulullah SAW. berkata, ‘Engkau telah berkata dengan sebenarnya, semoga Allah memberkatimu.’ Maka Rasulullah SAW. memindahkan Fatimah ke rumah Haritsa.

Ali dan Fatimah ra. adalah pasangan suami istri yang hidup dengan penuh kesederhanaan. Tempat tidur mereka terbuat dari kulit domba. jika mereka akan tidur, mereka harus membalikkan bulunya terlebih dahulu. Sedangkan bantainya terbuat dari kulit yang diisi jerami. Walaupun demikian, hari-hari mereka telah diisi dengan kebahagiaan. Pada suatu ketika, Fatimah berkata, ‘Demi Allah, aku telah menumbuk gandum sampai tanganku lecet.’ Maka Ali ra. menganjurkan kepada istrinya, agar menjumpai Rasulullah SAW. untuk meminta tawanan-tawanan perang sebagai pembantu di rumahnya. Fatimah pun segera menemui Rasulullah SAW.. Sesampainya di sana, banyak sahabat sedang berkumpul di sisi Rasulullah SAW.. Rasulullah SAW. bertanya, ‘Ada apa, wahai putriku?’ Fatimah menjawab, ‘Aku datang untuk mengucapkan salam untukmu.’ Fatimah terlalu segan untuk mengutarakan maksudnya, sehingga ia kembali pulang tanpa tertunaikan maksud kedatangannya. Sesampainya di rumah Ali bertanya, “Bagaimana haslinya?’ Fatimah menjawab, ‘Aku terlalu malu untuk meminta kepada beliau.’ Kemudian mereka berdua datang menghadap Rasulullah SAW.. Ali ra. berkata, ‘Ya Rasulullah SAW., Fatimah telah menimba air sampai dadanya luka.ia telah menumbuk (gandum) sampai tangannya lecet. Dan Allah telah memberimu rampasan perang dan kekayaan, berilah kami seorang pelayan.’ Namun Rasulullah SAW. menjawab, ‘Demi Allah, aku tidak akan memberimu pelayan, dan membiarkan ahli Shuffah menahan perutnya karena kelaparan. Aku tidak mempunyai sesuatu untuk mereka, jadi aku akan menjual barang rampasan itu dan memberikannya kepada mereka. Maukah kalian kuceritakan sesuatu yang lebih baik daripada yang kalian minta tadi? Mereka menjawab, ‘Ya, tentu saja.’ Beliau berkata, ‘Yaitu beberapa kalimat yang diajarkan Jibril kepadaku. Ketika kalian beristirahat di tempat tidur ucapkanlah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali. Dan nasehat itu telah menjadi amalan rutin keluarga Fatimah ra.

Ali ra. berkata, ‘Demi Allah, aku tidak pernah mengabaikan bacaan itu sejak Rasulullah SAW. mengajarkannya kepada kami.’ lbnu Kiwa’ berkata kepadanya, ‘Bahkan pada malam perang Siffin?’ Ali menjawab, ‘Semoga Allah murka pada kalian, wahai penduduk lrak.

Suatu ketika, Ali ra. pernah berbuat kasar kepada Fatimah ra. Lalu Fatimah ra. mengancam Ali ra., Demi Allah, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah SAW.!’ Fatimah pun pergi kepada Nabi SAW. dan Ali ra. mengikutinya. Sesampainya di sana, Fatimah mengeluhkan tentang kekasaran Ali ra.. Nabi SAW. menyabarkannya, ‘Wahai putriku, dengarkanlah, pasang telinga dan pahami. Bahwa tidak ada kepandaian sedikit pun bagi wanita yang tidak membalas kasih sayang suaminya ketika dia tenang.’ Ali ra. berkata, ‘Kalau begitu aku akan menahan diri dari yang telah kulakukan.’ Fatimah pun berkata, Demi Allah, aku tidak akan berbuat apapun yang tidak engkau sukai.’

Juga disebutkan dalam riwayat lain, Pernah terjadi pertengkaran antara Ali dan Fatimah. Lalu Rasulullah SAW. datang, dan Ali ra. menyediakan tempat untuk Rasulullah SAW. berbaring. Kemudian Fatimah datang dan berbaring di samping Nabi SAW.. lalu Ali pun berbaring di sisi lainnya. Rasulullah SAW. mengambil tangan Ali dan meletakkannya di atas perut beliau, lalu beliau mengambil tangan Fatimah dan meletakkannya di atas perut beliau. Selanjutnya beliau mendamaikan keduanya sehingga rukun kembali, Setelah itu barulah beliau keluar. Ada orang yang melihat kejadian itu lalu berkata kepada Rasulullah SAW., ‘Tadi engkau masuk dalam keadaan demikian, lalu engkau keluar dalam keadaan berbahagia di wajahmu.’Beliau menjawab, ‘Apa yang menahanku dari kebahagiaan, jika aku dapat mendamaikan kedua orang yang paling aku cintai?’

Pada suatu ketika, ‘Aisyah ra. sedang duduk bersama Rasulullah SAW., kemudian datanglah Fatimah dengan gaya berjalannya yang sama dengan gaya berjalan Rasulullah SAW. Nabi SAW. menyambutnya, ‘Selamat datang, Putriku.’ Lalu Beliau mendudukkan Fatimah di sampingnya dan membisikkan sesuatu kepadanya sehingga Fatimah menangis. Kemudian beliau kembali membisiki lagi kepada Fatimah, dan dia tertawa. Melihat hal ini, ‘Aisyah bertanya, ‘Mengapa engkau menangis lalu tertawa setelah dibisiki oleh Rasulullah SAW. Apa gerangan yang telah dibisikkan Rasulullah SAW. kepadamu?’ Fatimah menjawab, ‘Aku tidak akan membuka rahasia beliau.’

Ketika Rasulullah SAW. wafat, ‘Aisyah bertanya lagi kepada Fatimah, dan ia menjawab, ‘Rasulullah SAW. membisikiku, ‘Jibril selalu mendatangiku setiap tahun dan mengulangi Al-Qur’an kepadaku satu kali. Namun, pada tahun ini dia datang kepadaku dua kaii dan membacakan Al-Qur’an kepadaku dua kali. Aku merasa ajalku sudah dekat. Aku penghulu terbaik bagimu.’ Maka aku menangis. Lalu Beliau membisikkan lagi, ‘Engkau orang yang paling cepat menyusuiku dari keluargaku.’ Maka aku tertawa karenanya.

Pada hari-hari menjelang kematiannya, Fatimah disrerang sakit yang parah. Abu Bakar ra. pergi mengunjungi Fatimah dan meminta izin untuk masuk. Maka Ali berkata kepada istrinya, Fatimah, ‘Ada Abu Bakar di depan pintu. Apakah engkau mengizinkannya masuk?’ Fatimah ra. mengembalikan pertanyaan itu kepada suaminya, ‘Apakah engkau setuju?’ ‘Ya,’ jawab Ali. Maka Abu Bakar ra. masuk untuk mengunjunginya dan menghiburnya sehingga membuat Fatimah senang. Dan pada ketika sakitnya itu, Salma datang menengoknya. Sedangkan pada hari itu Ali ra. sedang keluar. Fatimah berkata kepada Salma, ‘Tuangkaniah air untuk mandiku.’ Maka Salma menuangkan air untuk mandi Fatimah dengan cara yang terbaik. Kemudian Fatimah berkata, ‘Bawakantah bajuku yang baru.’ Maka Salma memberikan pakaian baru kepadanya dan dia pun mengenakannya. Kemudian Fatimah berkata lagi, ‘Angkatlah tempat tidurku ke tengah-tengah ruangan.’ Salma memindahkannya, lalu dia berbaring menghadap kiblat. Kemudian Fatimah berkata kepada Salma, ‘Ibu, aku akan menemui ajal sekarang. Aku telah mandi, jadi jangan biarkan orang lain membuka bahuku.’ Salma bercerita, ‘Fatimah telah wafat.

Kemudian Ali datang dan aku mengabarkan hal itu kepadanya.’ Ali ra. berkata, ‘Demi Allah, tidak seorang pun yang akan membuka bahunya.’ Dia mengangkat jenazah Fatimah dan menguburkannya dengan mandi itu.



www.2lisan.com

Sufizone & Hikamzone By Pondok Pesantren Subulus Salam : www.ppsubulussalam.co.cc


READ MORE -

Share

Share |

Artikel terbaru

Do'a

اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقيناً صادقاً حتى أعلم أنه لن يصيبني إلا ما كتبته علي والرضا بما قسمته لي يا ذا الجلال والإكرام

Translation

Artikel Sufizone

Shout Box

Review www.sufi-zone.blogspot.com on alexa.com How To Increase Page Rankblog-indonesia.com blogarama - the blog directory Active Search Results Page Rank Checker My Ping in TotalPing.com Sonic Run: Internet Search Engine
Free Search Engine Submission Powered by feedmap.net LiveRank.org Submit URL Free to Search Engines blog search directory Dr.5z5 Open Feed Directory Get this blog as a slideshow!